Cara Menanam Alpukat agar Cepat Berbuah
Baturajaradio.com - Alpukat adalah salah satu buah populer yang digemari masyarakat. Buah alpukat mengandung banyak vitamin dan diolah menjadi beragam olahan makanan dan minuman. Namun demikian, banyak masyarakat atau petani belum menerapkan teknik budidaya alpukat yang baik agar cepat berbuah, serta berkualitas ekspor. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (21/9/2022), penerapan teknologi budidaya alpukat agar cepat berbuah dan berkualitas ekspor membutuhkan beberapa langkah penting.
1. Pilih varietas unggul Pertama, pilih varietas alpukat unggul yang berkualitas mempunyai sifat bisa adaptasi dan toleran terhadap penyakit dan hama serta mempunyai tingkat produktivitas tinggi. Kemudian, buahnya seragam dengan bentuk oval dan berukuran sedang, serta daging buah tidak berserat dan berkualitas baik dengan biji berukuran kecil yang melekat tepat pada rongga bijinya serta kulit alpukat licin. Varietas buah alpukat unggulan yang dikenal di Indonesia antara lain alpukat hijau panjang dan alpukat hijau bundar.
Saat yang tepat untuk penanaman bibit alpukat adalah pada awal musim hujan, sehingga bibit bisa langsung tumbuh. Lubang tanam yang telah ditutup digali lagi dengan ukuran sebesar wadah bibit. diiris agar bibit bisa dikeluarkan dengan aman tanpa menggoyahkan akar bibit. Bibit beserta tanahnya dimasukkan dalam lubang hingga leher batang dan setelah ditimbun bibit diikat dengan ajir. Setiap bibit sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sinar matahari secara langsung, terpaan angin, maupun siraman air hujan. Naungan tersebut dibuat miring dengan bagian yang tinggi di sebelah timur. Naungan berfungsi sampai tumbuh tunas-tunas baru atau lebih kurang dua sampai tiga minggu. Jarak tanam alpukat unggul dengan perbanyakan okulasi atau sambung pucuk atau enten adalah 6 m x 6 m, dengan popolasi 278 pohon per hektar. Bisa juga ditanam dengan jarak tanam 7 m x 7 m dengan populasi 204 tanaman per hektar.
4. Pemeliharaan tanaman Ada beberapa langkah pemeliharaan yang perlu dilakukan, yakni sebagai berikut. Penyiangan Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh tidak dikehendaki. Gulma akan menjadi kompetitor bibit alpukat dalam menyerap nutrisi di dalam tanah. Agar tanaman alpukat tumbuh dengan baik maka gulma-gulma tersebut harus disiangi secara rutin. Penggemburan tanah Tanah sekitar perakaran lama kelamaan akan padat akar tanaman akan menyerap nutrisi dengan baik. Apabila ada rongga udara dan air yang cukup, maka tanah di sekitar tanaman perlu digemburkan secara periodik.Saat penggemburan dilakukan dengan hati-hati agar akar tidak putus. Penyiraman Bibit yang baru ditanam memerlukan banyak air, sehingga penyiraman perlu dilakukan setiap hari. Waktu yang tepat untuk menyiram adalah pagi atau sore hari. Bila hari hujan, maka tanaman tidak perlu disiram lagi.
1. Pilih varietas unggul Pertama, pilih varietas alpukat unggul yang berkualitas mempunyai sifat bisa adaptasi dan toleran terhadap penyakit dan hama serta mempunyai tingkat produktivitas tinggi. Kemudian, buahnya seragam dengan bentuk oval dan berukuran sedang, serta daging buah tidak berserat dan berkualitas baik dengan biji berukuran kecil yang melekat tepat pada rongga bijinya serta kulit alpukat licin. Varietas buah alpukat unggulan yang dikenal di Indonesia antara lain alpukat hijau panjang dan alpukat hijau bundar.
2. Syarat tumbuh Agar sukses menanam alpukat supaya cepat berbuah, berikut beberapa syarat tumbuh yang harus dipenuhi. Pertama, penanaman sebaiknya dimulai saat musim hujan. Pastikan lahan tanam menerima cukup angin sebagai sarana yang membantu proses penyerbukan bunga calon buah alpukat.Angin juga di perlukan untuk mematahkan percabangan dan ranting tanaman alpukat yang tergolong rapuh dan mudah patah. Selain itu, pastikan juga lahan menerima cukup sinar matahari. Tanaman alpukat dapat tumbuh dengan baik apabila mendapatkan cahaya matahari antara 40 sampai 80 persen.
3. Menanam alpukat Pastikan menggunakan tanah yang gembur, mengandung banyak bahan organik, dan tidak mudah tergenangi air. Tanah lempung berpasir, lempung endapan dan lempung liat adalah kriteria jenis tanah yang baik untuk memulai menanam buah alpukat. Langkah berikutnya adalah persiapan bibit. Bibit alpukat dapat diperoleh dengan beberapa cara, yaitu secara generatif dari bijinya, secara vegetatif dengan penyambungan pucuk atau enten, serta penyambungan mata atau okulasi. Setelah itu, persiapkan lahan tanam. Lahan untuk budidaya alpukat harus dibersihkan terlebih dulu dari tunggul pohon, semak-semak, dan bebatuan. Kemudian, cangkul sedalam 30 cm atau diolah dengan traktor tangan.
sehingga penanaman bibit alpukat dapat dilakukan pada awal musim hujan. Berikutnya, buat lubang tanam dengan kedalaman 70 x 70 cm. Lubang tersebut dibiarkan terbuka selama lebih kurang dua minggu. Pada saat menggali, tanah bagian atas dan bawah dipisahkan selanjutnya lubang tanam ditutup kembali dengan posisi seperti semula dan tanah bagian atas dicampur dulu dengan 25 kg pupuk kandang sebelum dimasukkan ke dalam lubang. Lubang tanam yang sudah ditutup tanah diberi tanda berupa ajir agar posisi tanam tidak keliru.
Saat yang tepat untuk penanaman bibit alpukat adalah pada awal musim hujan, sehingga bibit bisa langsung tumbuh. Lubang tanam yang telah ditutup digali lagi dengan ukuran sebesar wadah bibit. diiris agar bibit bisa dikeluarkan dengan aman tanpa menggoyahkan akar bibit. Bibit beserta tanahnya dimasukkan dalam lubang hingga leher batang dan setelah ditimbun bibit diikat dengan ajir. Setiap bibit sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sinar matahari secara langsung, terpaan angin, maupun siraman air hujan. Naungan tersebut dibuat miring dengan bagian yang tinggi di sebelah timur. Naungan berfungsi sampai tumbuh tunas-tunas baru atau lebih kurang dua sampai tiga minggu. Jarak tanam alpukat unggul dengan perbanyakan okulasi atau sambung pucuk atau enten adalah 6 m x 6 m, dengan popolasi 278 pohon per hektar. Bisa juga ditanam dengan jarak tanam 7 m x 7 m dengan populasi 204 tanaman per hektar.
4. Pemeliharaan tanaman Ada beberapa langkah pemeliharaan yang perlu dilakukan, yakni sebagai berikut. Penyiangan Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh tidak dikehendaki. Gulma akan menjadi kompetitor bibit alpukat dalam menyerap nutrisi di dalam tanah. Agar tanaman alpukat tumbuh dengan baik maka gulma-gulma tersebut harus disiangi secara rutin. Penggemburan tanah Tanah sekitar perakaran lama kelamaan akan padat akar tanaman akan menyerap nutrisi dengan baik. Apabila ada rongga udara dan air yang cukup, maka tanah di sekitar tanaman perlu digemburkan secara periodik.Saat penggemburan dilakukan dengan hati-hati agar akar tidak putus. Penyiraman Bibit yang baru ditanam memerlukan banyak air, sehingga penyiraman perlu dilakukan setiap hari. Waktu yang tepat untuk menyiram adalah pagi atau sore hari. Bila hari hujan, maka tanaman tidak perlu disiram lagi.
Pemangkasan hanya dilakukan pada cabang-cabang yang tumbuh terlalu rapat atau ranting-ranting yang mati. Pemangkasan perlu dilakukan secara hati-hati agar luka bekas pemangkasan terhindar dari infeksi penyakit. Selain itu, luka bekas pemangkasan sebaiknya diberi penutup luka seperti parafin cair. Pemupukan Tanaman alpukat mempunyai sedikit akar rambut, maka sebaiknya pupuk diletakkan sedekat mungkin dengan akar. Pemupukan diberikan sedikit namun lebih sering, yaitu 4 kali dalam setahun. Sebelum pemupukan perlu dibuat lubang melingkar tepat di bawah tepi tajuk tanaman sedalam 30 cm. Pupuk ditebar ke dalam lubang kemudian ditimbun tanah lagi.
Pemakaian pupuk secara bertahap sesuai umur tanaman dan seimbang antara pupuk organik yakni pupuk kandang, aritech, hortech, mosa gold, serta pupuk kimia seperti pupuk urea, pupuk SP36, dan pupuk KCl.
Pemakaian pupuk secara bertahap sesuai umur tanaman dan seimbang antara pupuk organik yakni pupuk kandang, aritech, hortech, mosa gold, serta pupuk kimia seperti pupuk urea, pupuk SP36, dan pupuk KCl.
Tidak ada komentar