Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Angka Kemiskinan di Kabupaten OKU Hingga 2024 Turun Jadi 0,50 Persen, Begini Kata BPS



Baturajaradio.com
-  Angka kemiskinan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menunjukkan tren penurunan yang signifikan sejak tahun 2021 hingga 2024. 

Meskipun terjadi sedikit kenaikan selama pandemi COVID-19 pada tahun 2021 (1,82 persen) dan 2022 (1,34 persen), tren positif ini tetap berlanjut.

Kepala BPS Kabupaten OKU, Deki Zulkarnain S.ST, mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, angka kemiskinan menurun menjadi 0,70 persen. 

"Tahun 2024 ini angka kemiskinan di Kabupaten OKU turun lagi menjadi 0,50 persen," kata Deki Zulkarnain kepada OKU Ekspres pada Senin (5/8/2024).

Penurunan angka kemiskinan ini, sambung Deki, perlu dikaji lebih lanjut untuk memahami faktor penyebabnya. 

Namun demikian, musim panen yang baik serta kenaikan harga komoditas seperti kopi dan sawit berkontribusi signifikan terhadap peningkatan pendapatan para petani.

 "Faktornya perlu kajian lebih lanjut, tapi berdasarkan mayoritas penduduk kita adalah petani. Harga kopi dan sawit saat ini sudah cukup membaik," ujar Deki.

Berdasarkan data tahun dasar 2011, kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai mereka yang pendapatannya kurang dari 1,90 dolar AS pada PPP (Purchasing Power Parity). 

Pada tahun 2021, nilai tersebut setara dengan Rp11.941 per kapita per hari, atau Rp358.233 per kapita per bulan.

Persentase kemiskinan ekstrem di Kabupaten OKU sejak tahun 2021 mengalami penurunan yang cukup signifikan. 

Pada tahun 2024, persentase kemiskinan ekstrem adalah sebesar 0,50 persen. Namun demikian, angka ini belum mencapai target pemerintah untuk pengentasan kemiskinan ekstrem 0 persen pada tahun 2024.

Pihak BPS berharap tren penurunan angka kemiskinan ini terus berlanjut seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Kabupaten OKU. 

Berdasarkan data BPS, tingkat kemiskinan Kabupaten OKU selama lima tahun terakhir terus mengalami penurunan.

Pada tahun 2024, persentase penduduk miskin di Kabupaten OKU sebesar 10,68 persen, menurun 0,78 persen dari tahun sebelumnya.

 Persentase penurunan penduduk miskin ini merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir. Jumlah penduduk miskin pada tahun 2024 adalah sebanyak 41,54 ribu jiwa, menurun sebanyak 2,56 ribu jiwa dibandingkan tahun 2023.

Penurunan ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait dalam mengentaskan kemiskinan mulai menunjukkan hasil yang positif.

 Program-program yang fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama sektor pertanian, dianggap berhasil.

Deki Zulkarnain menekankan pentingnya keberlanjutan program-program tersebut agar tren positif ini tetap terjaga. 

"Kita harus terus bekerja keras untuk memastikan bahwa penurunan angka kemiskinan ini bisa berkelanjutan," tandasnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.