Ustian Erlanga Guru Ponpes Gontor Warga Baturaja Tewas Kecelakaan di Sulteng Dikenal Jago Kaligrafi
Baturajaradio.com - Ustian Erlanga bin Al-Andalusy (19) salah korban yang tewas dalam Kecelakaan lalu lintas bus Rappan Marannu di KM 5 Kebun Kopi, Desa Toboli, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (3/5/2023) malam.
Salah seorang putera asal Desa Bindu Kecamatan Peninjauan Kabupaten OKU Provinsi Sumatera Selatan ini sejak kecil dikenal sebagai anak yang cerdas selalu menjadi juar di sekolahnya.
Selain itu remaja yang akrab disapa Erlangga ini memiliki budi pekerti yang luhur serta sangat jago kaligrafi.
Meskipun tinggal di pedesaan namun memiliki semangat belajar yang tinggi tak heran Erlangga dengan mudahnya diterima di Ponpes Gontor yang terkenal menerapkan seleksi yang cukup ketat.
“Dia selalu jadi juara, rajin disiplin dan prestasinya sangat membanggakan," kata Majeduddin yang dulu mengajar Erlangga waktu di Sekolah Dasar.
Majeduddin masih terbilang kakek jauh Erlangga.
Ustian Erlanga Guru Pengabdian Umum Alumni Tahun 2023 bersama 28 santri Ponpes Gontor Ponorogo yang akan menuju Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 11 Ittihadul Ummah Poso.
Sang sayah sempat protes kenapa puteranya harus pengabdian sejauh itu, sedangkan di Pulau Jawa banyak tempat lain yang bisa dijadikan tempat pengadian.
Namun dijelaskan dari pihak Ponpes Gontor bahwa Erlangga memiliki keahlian kaligrafi dan lulus dengan predikat Mumtaz A1 di bidang kaligrafi.
Di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 11 Ittihadul Ummah Poso sudah ada galeri kaligrafi namun tidak ada yang mengelolanya.
Erlangga akan dipercayakan mengelola dan mengembangkan galeri kaligrafi Di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 11 Ittihadul Ummah Poso.
Sementara itu di rumah duka Jalan Zainal Arifin RT 01, RW O1, Desa Bindu, Kecamatan Peninjauan OKU tampak sudah berdiri tenda dan banyak pelayat yang datang.
Pihak keluarga juga dihibur oleh sanak saudara dan jiran tetangga orang tua erlangga masih belum bisa memastikan jenazah akan tiba di kampung halaman karena informasi terakhir pesawat yang akan ditumpangi kehabisan tiket untuk cargo.
“Mungkin diperkirakan besok malam baru sampai ke kampung halaman,” kata ayah Erlangga.
Al-Andalusy juga mengaku sudah megikhlaskan seluruh proses pengurusan jenazah yang sudah didalam peti.
“Yang mengurusnya orang pondok yang menerimanya juga orang pondok, Insyaa Allah semua sudah memenuhi syariatnya," kata Al-Andalusy seraya menambahkan saat penerimaan jenazah beso akan didampingi ustadz KH In’Amullah LC pemilik pondok Pesanteren di desa Bindu.
Sumber: Sriwijaya Post
Tidak ada komentar