Bertaruh Nyawa, Ibu Muda Asal OKU Timur Lahirkan Bayi Kembar di 2 Lokasi Berbeda, Selisih 6 Jam
Baturajaradio.com - Diselimuti rasa cemas serta panik yang tak terbendung, Tri (32) ibu muda asal OKU Timur bertaruh nyawa untuk melahirkan anak kembarnya di dua lokasi yang berbeda dengan selisih waktu hingga 6 jam.
Tak terbayang seperti apa rasa sakit yang dirasakan seorang ibu muda warga Desa Sukabaru, Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten OKU Timur itu.
Saat bayi pertama sudah lahir di Bidan Desa Tulang Bawang OKU Timur dengan persalinan normal, bayi yang satunya lagi terpaksa harus operasi caesar di Klinik Amanah Baturaja Kabupaten OKU.
Perasaan bahagia campur haru dirasakan Tri ketika bayi yang pertama sudah lahir, namun di waktu yang bersamaan ia juga menahan rasa sakit yang tak terelakan. Masih ada satu bayi lagi di dalam kandunganya.
Dalam proses persalinan itu, Tri dan Ridon (36) suaminya, harus menempuh dua kali perjalanan. Terlebih lagi waktu sudah menunjukan pukul 00.30 Wib Minggu malam pada 5 Maret 2023.
Perjalanan dari Tulang Bawang menuju RSUD Martapura ditempuh menggunakan mobil, Tri bersama Ridon, sopir, Mbahnya serta bidan yang membantu proses persalinan sebelumnya.
Di dalam mobil itu Tri duduk bersebelahan dengan suaminya. Sedangkan kondisi tubuh sudah lemas.
Tak banyak kata yang keluar dari mulutnya, di dalam pikiranya ia hanya berharap diberi keselamatan.
Baru hendak bernafas lega ketika sampai di RSUD Martapura, pasangan suami istri itu justru kembali dihadapkan dengan permasalahan selanjutnya.
Tri terpaksa bertolak menuju Klinik Amanah Baturaja, karena di malam itu tidak ada dokter kandungan yang stanby berada di RSUD Martapura.
Meski melalui berbagai permasalahan yang dramatis, saat itu Tri tetap percaya bahwa ia dan anaknya akan selamat.
"Suasananya begitu tak terbayangkan semuanya campur aduk cemas dan khawatir. Namun tidak ada pikiran aneh-aneh, saya tetap yakin akan selamat," ujar Tri saat dijumpai Tribun Sumsel di kediamanya, Jumat (17/3/2023).
Setibanya di Klinik Amanah, proses persalinan juga belum bisa langsung dilakukan, melainkan harus menunggu sekira pukul 06.30 WIB dan ia bersyukur operasi berjalan lancar.
Tri tak kuasa menahan air matanya jatuh setelah melihat putra keduanya sudah lahir dalam kondisi yang sehat.
Sementara itu, Ridon yang menunggu di luar ruangan awalnya tak mengetahui bahwa anaknya sudah lahir.
"Awalnya saya tidak mendengar suara tangisan bayi, lalu saya dipanggil perawat diberitahu kalau anak saya sudah lahir. Alhamdulillah," ujarnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Di dalam hati Ridon, sebelumnya perasaan panik dan takut sudah bertumpuk.
Hal itu karena bidan sempat menyebutkan bahwa kondisi istri dan anaknya sudah dalam bahaya, seperti mukjizat apabila bisa selamat.
"Iya dia (bidan) bilang seperti Mukjizat dan Alhamdulillah doa saya dikabulkan," ujarnya.
Di akhir proses persalinan, pria yang bekerja sebagai petani padi ini harus membayar uang tunai Rp 12 Juta karena klinik tersebut tidak menerima BPJS.
Sedangkan saat itu uang yang berada di dalam kantong Ridon hanya Rp 200 ribu.
"Uang Rp 12 Juta itu saya dapatkan dari hasil pinjaman ke keluarga," tutupnya.
( https://sumsel.tribunnews.com/2023/03/17/bertaruh-nyawa-ibu-muda-asal-oku-timur-lahirkan-bayi-kembar-di-2-lokasi-berbeda-selisih-6-jam?page=2 )
Tidak ada komentar