Kurs Rupiah melemah seiring kekhawatiran pasar naiknya suku bunga AS
Baturajaradio.com -Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah seiring pasar khawatir kemungkinan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya.
Kurs rupiah pada Selasa ditutup turun 93 poin atau 0,62 persen ke posisi Rp15.148 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.055 per dolar AS.
"Data tenaga kerja AS yang menguat memberikan sinyal penguatan prospek ekonomi AS ke depan sehingga memberikan ruang bagi The Fed buat kenaikan suku bunga guna mengejar target inflasi AS sebesar 2 persen," kata Analis Bank Woori Saudara Rully Nova saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Rupiah hari ini diperdagangkan melemah terhadap dolar AS seiring dengan penguatan dolar terhadap sejumlah mata uang utama karena data pekerja AS yang kuat memberi sinyal akan berlanjutnya tren kenaikan suku bunga oleh The Fed.
Menurut Rully, tren kenaikan suku bunga The Fed mengakibatkan margin suku bunga dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) semakin menipis sehingga rupiah menjadi kurang menarik lagi.
Pada Jumat (3/2/2023), laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja AS yang diawasi ketat menunjukkan bahwa data penggajian nonpertanian (NFP) melonjak 517.000 pekerjaan bulan lalu. Para ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan kenaikan 185.000.
Sentimen global memburuk setelah data menunjukkan kekuatan di pasar tenaga kerja AS meningkatkan kekhawatiran bahwa The Fed dapat terus menaikkan suku bunga lebih lama.
(https://jabar.antaranews.com/berita/431115/kurs-rupiah-melemah-seiring-kekhawatiran-pasar-naiknya-suku-bunga-as)
Tidak ada komentar