Kosmetik Bermerkuri Bisa Dicek dengan Emas, Mitos atau Fakta?
Baturaja Radio.com - Saat ini, perkembangan produk kosmetik makin pesat. Bahkan, setiap bulannya saja rasanya produk baru bermunculan yang membuat kita tergiur mencobanya. Berbagai kosmetik yang beredar menawarkan kelebihan pada produk mereka.Dengan banyaknya produk kosmetik di pasaran membuat kita harus selektif memilih. Salah pilih bukan kulit sehat yang didapat, melainkan kulit rusak atau bahkan bisa mengganggu kesehatan tubuh jika terdapat kandungan berbahaya. Salah satu bahan dalam produk kosmetik yang dilarang yaitu merkuri. Ada kabar yang beredar bahwa kandungan merkuri dalam produk kosmetik bisa dicek dengan cara yang relatif mudah, yaitu dengan menggosokkan cincin emas. Apa benar produk kosmetik bermerkuri bisa dideteksi memakai emas?
1. Kabar yang beredar
Beredar kabar yang menyebutkan bahwa kandungan merkuri dalam kosmetik, misalnya krim kecantikan atau produk kecantikan lainnya, bisa dicek hanya dengan menggosokkan cincin emas di telapak tangan. Katanya, kosmetik yang mengandung merkuri akan berubah warna menjadi kehitaman saat digosokkan dengan emas. Tidak sedikit yang mempercayai informasi tersebut sehingga beberapa orang mungkin akan langsung mencobanya. Padahal, kabar tersebut tidak benar.
2. Bagaimana kebenarannya?
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) membantah kabar bahwa kandungan merkuri pada kosmetik bisa dideteksi menggunakan cincin emas lewat laman resminya. Bahkan, disebutkan pula pada postingan Instagram resmi BPOM (@bpom_ri) bahwa informasi tersebut merupakan hoaks lama yang beredar kembali. BPOM menjelaskan bahwa untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan merkuri tidak bisa dengan menggosokkan kosmetik menggunakan cincin emas.
3. Bagaimana cara mengetahui kandungan merkuri?
Adanya kabar bahwa kosmetik bisa dites dengan mudah memakai emas pun telah ditanggapi oleh BPOM sejak 2016. Adanya cemaran logam berat pada kosmetik telah diatur oleh BPOM. Kosmetik yang beredar di Indonesia tidak boleh melebihi batas persyaratan cemaran logam berat kosmetika, seperti merkuri (Hg), timbal/timah Hitam (Pb), arsen (As), dan kadmium (Cd). BPOM juga menerangkan bahwa kandungan logam berat termasuk merkuri tidak bisa dilakukan dengan menggosok memakai cincin emas. Untuk mengetahui kandungan cemaran logam berat yang ada di kosmetik hanya bisa dilakukan menggunakan peralatan yang tersedia di laboratorium. Kandungan logam berat termasuk merkuri bisa dideteksi misalnya menggunakan pengujian atomic absorption spectrometry (AAS) atau inductively coupled plasma (ICP).
4. Merkuri merupakan logam berat berbahaya
Merkuri merupakan salah satu logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup. Sayangnya, bahan kimia berbahaya tersebut sering kali digunakan sebagai kandungan produk pemutih kulit karena dapat menghambat pembentukan melanin sehingga memberi efek putih yang instan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun menjelaskan hal yang sama, bahwa merkuri yang terdapat pada produk pencerah kulit berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, produk kosmetik bermerkuri telah dilarang di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Namun, meskipun dilarang, masih ada produsen kosmetik nakal yang dengan sengaja menambahkan bahan berbahaya merkuri pada produknya dan mengedarkannya secara ilegal. Adanya iming-iming "putih instan" membuat kosmetik bermerkuri tetap tidak sepi peminat. Padahal, ini bisa berbahaya
5. Mengapa merkuri dilarang ada di kosmetik?
WHO menjelaskan bahwa merkuri merupakan racun bagi sistem saraf pusat dan perifer. Menghirup uap merkuri dapat membahayakan sistem saraf, sistem pencernaan, dan sistem imun tubuh. Bukan itu saja, kandungan merkuri juga dapat mengganggu paru-paru dan ginjal, bahkan dapat berakibat fatal. Selain berbahaya bagi pemakai produk bermerkuri, paparan merkuri juga berbahaya bagi keluarganya, seperti dijelaskan pada laman Food and Drug Administration (FDA). Ketika memakai produk bermerkuri, keluarga serumah bisa menghirup uap merkuri atau bisa juga menyentuh kain atau handuk yang terkontaminasi merkuri. Merkuri juga berbahaya bagi ibu hamil, bayi, dan anak-anak karena mereka rentan dengan paparan merkuri. Bayi bisa sangat sensitif dengan kandungan merkuri sehingga mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf mereka.
6. Cara menghindari kosmetik bermerkuri
BPOM selalu menghimbau masyarakat agar lebih hati-hati dalam memilih produk kosmetik. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari kosmetik bermerkuri antara lain:
- Selalu cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau menggunakan produk kosmetik.
- Tidak mudah tergiur dengan tawaran dan iklan produk kosmetik yang menawarkan hasil yang instan.
- Selalu mencermati daftar kandungan bahan kosmetik yang digunakan.
Tidak ada komentar