Harga Minyak Goreng Ditetapkan Satu Harga Sejak 1 Februari, Masih Banyak Pedagang Jualan di Atas HET
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, Ahmad Rizal mengatakan tujuan dilakukan sidak disejumlah pasar ialah untuk mengecek kesedian minyak goreng dan pemberlakuan satu harga yang telah ditetapkan pemerintah.
"Setelah kita cek memang stok barang ada, namun sangat terbatas. Mereka umumnya hanya ada kemasan sederhana dan untuk harganya sudah mendekata harga eceran tertingg (HET) yang telah ditetapkan," ungkapnya.
Rata-rata pedagang yang ditemui menjual minyak dengan harga Rp 14 ribu dari harga HET Rp 13. 500.
"Pedagang belum sepenuhnya mengikuti aturan itu. Akan tetapi harga Rp 14 ribun pun sudah lumayan baik, karena sudah mendekati HET," jelasnya.
Ahmad Rizal mengungkapkan, selain harga minyak masih diatas HET, juga masih banyak ditemukan pedagang yang menjual dengan harga lama.
Dengan temuan ini, ia akan mendorong pemerintah pusat untuk segera merealisasikan rafaksi atau pembayaran selisih harga.
Dirinya mengharapkan agar pemerintah untuk segera memproduksi minyak goreng CPO dengan aturan DMO.
"Jika itu sudah berlangsung baik mudah-mudahan lancar dalam distribusinya," jelasnya.
Sementara itu, Tika yang merupakan pegang dipasar Suak Bato, Kecaamatan Bukit Kecil Palembang mengeluhkan masih sulitnya minyak goreng didapatkan untuk ia jual kembali.
"Harga memang turun tapi sulit sekali mau cari pemasok minyak goreng ini," jelasnya.
Tika mengharapkan, agar pemerintah segera mengatasi masalah sulitnya pasokan minyak goreng didapatkan.
"Harganya jangan hanya turun tetapi harus mudah juga didapatkan," tutupnya.
Ket foto: Kepala Dinas Perdagangan Sumsel saat sidak minyak goreng di pasar tradisional, Sabtu (12/1/2022).
Tidak ada komentar