Harga Pisang di OKU Selatan di Tingkat Petani Hanya Rp 400 Per Kilogram, Padahal Pernah Tembus 2000
baturajaradio.com - Harga pisang di OKU Selatan kini hanya Rp 400 hingga Rp 500 per kilogramnya.
Kondisi ini diperparah dengan kondisi pohon pisang yang kerdil sehingga berdampak hasil panen buah tak maksimal.
Kerdilnya pohon pisang itu lantaran petani tidak sanggup melakukan pemupukan karena murahnya harga pisang di pasaran.
Dibeberkan seorang petani pisang di OKU Selatan, tepatnya di wilayah Desa Pelangki, Kecamatan Muaradua, untuk menghasilkan hasil panen yang maksimal dalam setahun seharusnya melakukan pemupukan.
"Agar hasilnya yang maksimal dalam setahun seharusnya 3 kali pemupukan, tapi dengan harga Rp 400-500 kita tidak sanggup dan pasrah dengan hasil yang didapat," kata Rozi, Rabu (16/6/2021).
Rozi menuturkan, lebih kurang setahun terakhir hasil panen buah pisang di lahan seluas 1,5 helktare kebun miliknya merosot drastis mencapai 70 persen pasca harga pisang tak kunjung naik dan tak dilakukan pemupukan.
"Biasanya sekali panen mencapai 3 ton, namun sekarang tiap kali panen menghasilkan kurang dari 1 ton, dampak tidak dilakukan pemupukan dan perawatan pembersihan rumput," tambahnya.
Terpisah salah seorang pengepul di wilayah setempat, Eko mengungkapkan harga pisang di OKU Selatan turun terjadi sejak adanya pandemi Covid-19, yang disebabkan menurunnya permintaan pasar sehingga pengiriman pisang ke Pulau Jawa terbatas.
"Kita biasanya kirim ke Kota Bandung, Jakarta wilayah Pulau jawa, harga turun karena permintaan terbatas dan barangnya banyak," terangnya.
Pengepul sekaligus petani berharap harga buah pisang dengan berat pertandan berkisar 10-15 kilogram tersebut kembali naik seperti sebelumnya mencapai Rp 1.500 hingga Rp 2.000 perkilo.
Hal itu dikarenakan meningkatnya kebutuhan ekonomi yang bergantung pada hasil panen yang didapat para petani.
"Kalau sekarang mau gimana lagi, jangankan melakukan pemupukan mau makan saja susah," pungkas Rozi.
(https://palembang.tribunnews.com/2021/06/16/harga-pisang-di-oku-selatan-di-tingkat-petani-hanya-rp-400-per-kilogram-padahal-pernah-tembus-2000)
Tidak ada komentar