baturajaradio.com - Ekspor Sumatera Selatan Maret 2021 turun 1,8 persen dibanding Februari lalu.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel mencatat nilai ekspor Sumsel Maret senilai US$ 360,59 juta. Meski turun, namun dibanding periode yang sama yakni Maret 2020 naik 36,30 persen.
Kepala BPS Sumsel, Endang Triwahyuningsih mengatakan, berdasarkan jenisnya, ekspor non migas Maret 2021 mencapai US$ 350,02 juta, turun 1,33 persen dibanding Februari 2021, dan naik 41,70 persen jika dibanding
ekspor nonmigas Maret 2020.
Sedangkan ekspor migas Maret 2021
mencapai US$ 10,58 juta, turun 15,65 persen dibanding Februari 2021, begitu juga jika dibanding dengan ekspor migas Maret 2020, turun 39,75 persen.
"Tiongkok, Amerika Serikat dan Jepang menjadi negara tujuan utama ekspor Sumatera Selatan pada periode Januari - Maret 2021, masing�masing mencapai US$ 389,38 juta, US$ 95,11 juta dan US$ 79,17 juta," ujar Endang, Kamis (15/4/2021).
Nilai ekspor nonmigas Sumatera Selatan pada periode Januari - Maret 2021 didominasi oleh komoditas karet sebesar US$ 413,63 juta atau 37,88 persen, diikuti oleh bubur kayu yang nilainya sebesar US$ 273,19 juta atau 25,02 persen, dan bahan bakar mineral sebesar US$ 243,61 juta atau 22,31 persen.
Selama Januari - Maret 2021, ekspor dari 10 golongan barang diatas memberikan kontribusi
98,58 persen terhadap total ekspor non migas. Dari sisi pertumbuhan secara kumulatif, ekspor 10 golongan barang tersebut naik 29,47 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
Menurut negara tujuannya ekspor Sumatera Selatan Maret 2021 mengalami penurunan dibandingkan bulan Februari 2021.
Penurunan nilai ekspor terjadi pada enam negara tujuan utama yaitu Tiongkok turun sebesar US$ 34,48 juta, Vietnam turun sebesar US$ 15,18 juta, Jepang turun sebesar US$ 3,32 juta, Belgia turun sebesar US$ 1,92 juta,
Amerika Serikat turun sebesar US$ 902,81 ribu dan India turun sebesar US$ 669,77 ribu.
Sementara itu, empat negara tujuan utama lainnya yaitu Jerman, Malaysia, Filipina dan Korea Selatan mengalami peningkatan nilai
ekspor masing-masing sebesar US$ 7,11 juta, US$ 5,29 juta, US$ 4,73 juta dan US$ 1,62 juta.
Tiongkok, Amerika Serikat dan Jepang menjadi negara tujuan utama ekspor Sumatera Selatan pada periode Januari - Maret 2021, masing-masing mencapai US$ 389,38 juta, US$ 95,11 juta dan US$ 79,17 juta, dengan peranan ketiganya mencapai 50,24 persen dari total ekspor periode Januari - Maret 2021.
"Ekspor ke negara tujuan utama turun tapi ke negara Asean dan Uni Eropa naik," kata Endang.
Ekspor ke negara-negara ASEAN Maret 2021 mencapai US$ 82,36 juta atau mengalami
peningkatan sebesar US$10,75 juta dibandingkan Februari 2021, sedangkan ekspor ke Uni Eropa mencapai US$
43,37 juta, mengalami peningkatan sebesar US$ 10,51 juta jika dibandingkan Februari 2021.
Sementara itu nilai impor Sumatera Selatan Maret 2021 sebesar US$ 75,58 juta atau naik
sebesar 42,58 persen jika dibandingkan bulan Februari 2021, demikian juga dibanding Maret 2020 meningkat 48,91 persen.
Impor non migas Maret 2021 mencapai US$ 73,37 juta, naik 45,63 persen dibanding Februari 2021, demikian juga jika dibanding impor non migas Maret 2020, naik 45,36 persen. Sedangkan impor migas Maret 2021
mencapai US$ 2,21 juta, turun 15,93 persen dibanding Februari 2021, tetapi jika dibanding impor migas Maret 2020, naik 692,05 persen.
Berdasarkan negaranya, impor Sumsel berasal dari Tiongkok dengan nilai impor sebesar
US$ 164,12 juta, diikuti Malaysia dengan nilai impor US$ 11,55 juta dan Kanada dengan nilai impor mencapai US$ 9,46 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 79,88 persen dari total impor periode Januari - Maret 2021.
(https://sumsel.tribunnews.com/2021/04/15/ekspor-sumsel-selama-maret-turun-18-persen-impor-malah-melejit?page=all)
Tidak ada komentar