Harga Karet Kering Rp 18 Ribu Tapi di Petani Hanya Rp 6 Ribu, Apa Sebabnya?
baturajaradio.com - Harga karet di Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini sudah cukup baik, berkisar diharga Rp 18 ribu hingga Rp 19 ribu per Kg untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen.
Namun harga ditingkat petani hanya Rp 6 ribu hingga Rp 8 ribu per kg.
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Rudi Arpian MSi mengatakan, petani tradisional yang 75 persen dari jumlah KK petani karet hanya menikmati harga Rp 6 ribu hingga Rp 8 ribu per kg, karena berbagai hal salah satunya KKK mereka dibawah 50 persen.
"Kadar karet kering (KKK) ditingkat petani di bawah 50 persen disebabkan karena umur simpan bokar mereka tidak sampai 1 minggu. Biasanya umur 2-3 hari sudah mereka jual, mengingat kebutuhan rumah tangga yang mendesak," katanya, Senin (22/2/2021)
Masih kata Rudi, yang lebih parah lagi masih adanya kebiasan petani merendam karet ke dalam kolam dan tidak menjaga kebersihan karet dari tatal serta tanah. Akibatnya harga jualnya pun menjadi rendah.
"Untuk itu berbagai upaya telah kita lakukan seperti adanya UPPB di Kabupaten/Kota. Ditingkat kelembagaan Petani UPPB harga karet antara Rp 9 ribu hingga Rp 11 ribu per Kg untuk karet Mingguan dengan KKK antara 50 persen hingga 60 persen," katanya.
Selain itu upaya yang dilakukan Dinas Perkebunan dengan mendorong UPPB untuk memanfaatkan Dana KUR (Kredit Usaha Rakyat).
Menurutnya, saat ini petani di Sumatera Selatan makin tertarik untuk bergabung atau membentuk UPPB baru karena dinilai lebih menguntungkan sehingga total UPPB yang sudah terbentuk ada 279 UPPB yang tersebar di 14 Kabupaten/Kota.
"Untuk target di tahun 2022 kita naikkan dari 50 UPPB baru menjadi 75 UPPB, walaupun dengan anggaran yang semakin kecil dibandingkan dengan ketersediaan anggaran di Tahun 2021," katanya.
Rudi pun memberikan tips agar kadar karet kering ditingkat petani lebih maksimal atau bahkan bisa 100 persen. Caranya yaitu pakai bahan pembeku yang dianjurkan dan harus seragam. Bisa pakai Specta, Asap Cair atau Deorub.
Lalu umur bahan olah karet rakyat (Bokar) harus sama, misal kalau umur seminggu dijual seragam umur seminggu. Jangan dicampur dengan Bokar yang ber umur 2 atau 3 hari.
Kemudian, tidak boleh direndam dan dicampur dengan bahan bukan karet, makin cepat ditumpahkan dari bak pembeku makin tinggi KKK nya.
Rudi menambahkan, harga komoditi karet di Sumsel sangat tergantung dengan harga Internasional, khususnya di Bursa Singapore Comodity (SICOM), setiap hari harga bisa naik atau turun.
Menurutnya, banyak faktor yang bisa mempengaruhi harga karet di Pasar Internasional. Setidaknya ada enam faktor yang mempengaruhi nya antara lain nilai tukar rupiah terhadap dollar, penggunaan karet sintetis sebagai kompetitor karet alam, supplay dan demand di pasar karet Internasional, perkembangan industri berbahan baku karet, faktor cuaca dan hama penyakit serta permainan spekulan di Pasar Berjangka International.
Sejak masa pendemi Covid-19 harga di Pasar Internasional mendapat harga keseimbangan baru. Supply sama dengan demand, dimana permintaan industri hilir berbahan baku karet lagi menurun dan produksi karet dari negara negara produsen pun saat ini menurun, akibat penyakit gugur daun tahun lalu belum pulih dan cuaca ekstrim di negara produsen karet.
"Untuk Sumsel harga FOB Rp 18 ribu - 19 ribu per kg KKK 100 persen sudah cukup baik. Ini berlangsung sejak Minggu kedua bulan Oktober sampai minggu ketiga bulan Februari 2021," katanya.
Tidak ada komentar