Ahli Mikrobiologi Sumsel: Optimistis Hadapi 2021 Meski Kasus Covid-19 Masih Terus Bertambah
baturajaradio.com - Kasus Covid-19 masih terus mengalami penambahan.
Bahkan, pada 1 Januari 2020 di provinsi Sumatra Selatan kasus positif Covid-19 telah menyentuh angka 11.900 usai ada tambahan 74 kasus baru.
Meski penambahan kasus masih terus terjadi di Sumsel, Ahli Mikrobiologi Sumsel Prof Dr Yuwono, mengatakan, masyarakat Sumsel harus optimistis menghadapi 2021 dan terbiasa berdampingan dengan Covid-19 .
"Harus optimis dengan ada atau tidak ada Covid-19," ujarnya diwawancarai oleh Kepala Newsroom Sriwijaya Post - Tribun Sumsel, Weny Ramdiastuti, pada acara Walk The Talk With Weny yang disiarkan langsung di Halaman Facebook Sriwijaya Post, Jumat (1/1/2020) malam.
Yuwono mengaku, pernah memberikan usul ke Gubernur Sumsel, untuk menyampaikannya ke presiden Joko Widodo agar tak perlu cemas dalam menghadapi situasi saat ini.
Dia pun membeberkan alasannya pertama, Indonesia merupakan negara yang berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa.
Jika dihayati sila pertama Pancasila tersebut mengindikasikan Tuhan juga tidak mungkin menghancurkan negara hanya karena wabah.
"Kedua, Idonesia ini beragam (diversity). Secara genetik makin bervariasi semakin sulit dipisahkan. Penularan pun tidak akan besar," ujarnya.
Menurut Yuwono, Covid-19 adalah ujian kepemimpinan (leadership) bagi para pemimpin di tanah air. Pemimpin dilihat kinerjanya oleh masyarakat dalam menangani Covid-19.
"Bagaimana di bersikap dan mengambil kebijakan penanganan Covid-19," tambah dia.
Bagi direktur Rumah Sakit Pusri ini, untuk menghentikan penambahan kasus Covid-19 di Sumsel diperlukan upaya yang berani. Salah satunya dengan mengeluarkan peraturan penutupan akses keluar masuk ke Sumsel.
Pembatasan akses tersebut diyakini Yuwono akan efektif mengurangi penambahan kasus baru dan pada akhirnya akan menghentikan penularan.
"Dari awal saya sudah bilang, yang ada di Sumsel jangan keluar. Tahan diri. Muter-muter di Sumsel saja. Kalau ingin berlibur di Pagaralam saja. Di Sumsel saja sampai angka RT atau penularan di bawah satu," terang dia.
Tak hanya itu, agar penularan kasus juga tak semakin meluas, Yuwono menegaskan masyarakat yang seharusnya menjalankan isolasi mandiri secara benar.
Hal ini karena salah satu penyebab kasus menyebar tinggi karena masyarakat tidak melakukan isolasi mandiri.
"Saat ini kalau ada yang positif kebanyakan sebelumnya berkontak dengan anggota keluarga sehingga satu keluarga bisa positif semua. Penularan sudah jamak di keluarga. Jadi, harus isolasi dengan benar." ujar Yuwono.
Tidak ada komentar