Harga Karet di Lubuklinggau Hari Ini 15 Desember Naik 2000, Petani Bersemangat Nyadap dari Pagi
baturajaradio.com - Andi, warga Perumnas Rahma, Kelurahan
Rahma, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Lubuklinggau, sumringah.
Petani karet berusia 30 tahun ini mengaku bersemangat pergi ke kebun lebih awal dari pada biasanya karena harga getah karet saat ini kembali merangkak naik.
Ia mengaku sangat bersyukur saat ini harga karena karet mengalami kenaikan, sehingga membuat perekonomian keluarganya merasa terbantu.
Sejak pandemi Covid-19 awal Maret lalu, ia sangat kesusahan karena harga karet sangat murah. Bahkan ia mengaku untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari juga terasa berat.
"Kemarin paling dapat Rp 30 ribu sehari itu untuk biaya anak sekolah dan beli beras, kalau dihitung-hitung tidak cukup karena harga beras saja sekilo Rp 9 ribu, sementara harga karet di Lubuklinggau saat itu cuma Rp 5 ribu," ungkapnya.
Beruntung saat ini harga getah kembali naik, sehingga dalam memenuhi kebutuhan sehari-sehari ia tak malu meminjam uang dengan pengepul.
Sebagai jaminannya hasil getah yang hasilkan minggu berikutnya dipotong hutang.
"Sekarang kalau getah mahal kita berani minjam dengan bos, jaminannya penjualan kita dipotong, tapi sekarang masih ada sisa," ujarnya.
Sementara Yusup salah seorang pengepul karet mengaku semenjak harga karet mengalami kenaikan jumlah karet yang dijual para petani mengalami peningkatan dari pada biasanya.
"Untuk sementara karet yang dihasilkan sedikit mengalami peningkatan, namun untuk harga sementara mengalami penurunan Rp. 800 rupiah menyesuaikan info dari pabrik," ungkapnya.
Ia menyebutkan harga beli kareng kering dari tingkat petani saat ini dikisaran Rp 10,5 ribu perkilogram sedangkan harga jual ke pabrik dikisaran Rp 11 ribu per kilogram.
"Sementara harga karet basah kita beli bervariasi mulai dari Rp. 6,5 ribu, Rp 7,5 ribu dan yang paling kotor Rp 5 ribu per kilogram tergantung karetnya," ujarnya.
Tidak ada komentar