Subsidi Gas 3 Kg Dicabut, Pemerintah Bagikan Voucer Elpiji untuk Pelaku UMKM
baturajaradio.com - Pemerintah berencana membagikan voucer elpiji kepala para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Hal ini menyusul rencana pemerintah mencabut subsidi elpiji 3 kg mulai pertengahan 2020.
Selain itu, pemerintah juga akan menerapkan skema penyaluran elpiji 3 kg secara tertutup.
"Rencananya kita akan memberikan voucer, tapi kita data dulu," ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Jakarta, Jumat (16/1/2020). Seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (17/1/2020).
Ia mengatakan, dengan adanya voucer tersebut, pelaku UMKM nantinya bisa membeli elpiji 3 kg dengan harga yang lebih terjangkau.
Pemberian voucer tersebut dinilai penting karena kebanyakan pelaku UMKM masih menggunakan elpiji 3 kg untuk keperluan bisnis atau untuk memasak.
"Kalau subsidi gas elpiji 3 kg dicabut, otomatis harga mahal yang artinya mereka kesulitan untuk membeli," kata Teten.
Nantinya, ucap Teten, terkait siapa saja yang berhak mendapatkan voucer akan ditetapkan oleh Kementerian ESDM.
Di sisi lain, Teten menilai pencabutan subsidi elpiji 3 kg sudah tepat.
Sebab, selama ini orang mampu pun banyak yang menggunakan elpiji 3 kg tersebut.
Sebelumnya, pemerintah akan mencabut subsidi elpiji 3 kg pada pertengahan 2020.
Sebagai gantinya, pemerintah akan memberikan uang tunai langsung ke masyarakat tidak mampu. Selain itu, pemerintah juga akan menyalurkan elpiji 3 kilogram dengan skema tertutup kepada masyarakat kurang mampu agar tepat sasaran.
Sementara pelaku UKM dan IKMA di Sumsel ikut mengomentarai rencana pemerintah mencabut subsidi ga 3 kilogram.
"Jika biaya operasional mereka saja naik pastinya harga jual akan naik, tapi kenyataanya tidak semudah itu karena jika menaikkan harga produksi mereka tersendat alias tidak laku karena masyarakat berpikir ulang membelinya karena mahal," ujar Drs Andhy BR, Ketua Bidang Diklat dan Pengembangan Usaha UKM dan IKM Nusantara Sumsel, Jumat (17/1/2020).
Andhy berharap rencana menyalurkan LPG tertutup jangan diterapkan tahun ini tapi paling tidak menunggu hingga ekonomi Indonesia stabil dulu. Kalau diterpakan pastinya menyulitkan UKM.
Jika rencana pemerintah menyalurkan LPG tertutup atau tetap memberikan subsidi LPG pada masyarakat miskin atau yang berhak menerima subsidi dengan estimasi tiga tabung per orang juga tetap tidak cukup.
Jika UKM itu sudah agak besar atau produksinya banyak tiga tabung dalam sebulan masih kurang. Padahal selama ini mereka bisa bebas membeli berapa tabung pun karena tidak dibatasi.
Andhy berharap pemerintah bisa mendengar keluhan atau masukan dari pelaku usaha karena jika tidak didengarkan dampaknya panjang. Pelaku UKM banyak tutup, terjadi penganguran dan dampak sosial lainnya.
"Solusinya tetap jangan dinaikkan harga gas subsidi karena mereka selama ini menggunakan gas subsidi untuk produksi karena bisa menekan biaya produksi," harapnya.
(https://palembang.tribunnews.com/2020/01/17/subsidi-gas-3-kg-dicabut-pemerintah-bagikan-voucer-elpiji-untuk-pelaku-umkm?page=2)
Tidak ada komentar