Pilkada Sumsel 2020 Hadirkan Banyak Kandidat
baturajaradio.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di 7 Kabupaten/Kota di Sumsel diharapkan menyuguhkan banyak kandidat atau variatif pilihan dari calon pemimpin sehingga masyarakat dapat memilih pemimpin seperti sesuai yang dikehendaki pemilih.
Komisioner KPU Sumsel Hepriyadi berharap hal itu. Namun sejauh pelaksanaan tahapan pilkada 2020 yang telah berlangsung tampak masih minim kandidat. Sementara calon incumbent tampak mendominasi.
Misalnya untuk jalur independen kata Hepriyadi, dari 7 kabupaten/kota yang menggelar pilkada, baru sekira 3 pasangan calon yang diperkirakan bakal maju karena baru yang menyerahkan Liaison Officer (LO) ke KPU.
"Kita berharap porses pilkada ini menampilkan pilihan variatif. Pilihan pemimpin yang bervariasi.
Tapi sejauh ini diwarnai dengan majunya incumbent. Kita lihat belum banyak calon yang muncul. Untuk independen baru 3 pasang di Muratara, OKU dan OKU Timur, kalau di PALI infonya ada calon perseorangan tapi baru satu orang belum berpasangan. Untuk yang tiga pasang ini telah menyerahkan LO nya ke KPU," kata Hepriyadi dalam acara diskusi publik dengan tema regenerasi kepemimpinan yang digelar Kopi Times berkolaborasi dengan Bung FK, Sabtu (18/1).
Menurut Hepri dengan banyaknya calon kepala daerah maka masyarakat juga memiliki banyak pilihan sosok pemimpin yang diharapkan.
Hepri mengatakan tahapan pilkada 2020 telah dimulai dengan ditandai nya NPHD beberapa kabupaten/kota. Saat ini juga KPU tengah merekrut PPK dan PPS yang akan menjadi penyelenggara pemilihan ditingkat kelurahan dan kecamatan.
"Bagian ini tidak kalah penting kalau PPK PPS nya beres ditingkat KPU juga beres," imbuhnya.
Selain Hepriyadi, dalam diskusi tersebut hadir juga Komisioner Bawaslu Sumsel Syamsul Alwi, Ketua PWI Sumsel Firdaus Komar, Ketua Partai Gelora Sumsel Erza Saladin dan dipandu moderator advokat Yudi Anto serta Bung Fatkurahman.
Komisioner Bawaslu Sumsel, Syamsul Alwi mengatakan ada tiga hal yang menjadi konsentrasi pihaknya pada pilkada. Yaitu menjaga penyelenggaraan pilkada agar berjalan sesuai PKPU.
Bawaslu juga mensosialisasikan agar pemilih cerdas dalam memilih.
"Cerdas itu seperti apa? Walau masih lama pemilihan, paling tidak dia mau memilih, dia tidak golput
Kalau dinegara lain, wajib memilih kalau di Indonesia itu hak. Kemudian harus tahu visi misi calon /rekam jejak calon jangan sampai kemudian hanya melihat foto atau karena kedekatan dan lain-lain. Kita tolak politik sara, money politik dan hoax," katanya.
Ketua partai Gelora Sumsel Erza Saladin mengatakan, karena baru didirikan pada 2019 pada pilkada 2020 ini partai nya hanya dapat mendukung calon Kepala daerah bukan mengusung calon kepala daerah.
Namun demikian partai Gelora kata Erza telah menyiapkan satu kadernya untuk ikut dalam kontestasi pilkada di Sumsel.
Ketu PWI Sumsel Firdaus Komar dalam kesempatan itu berharap pilkada dapat melahirkan pemimpin dapat memberikan kesejahteraan masyarakat.
Firdaus juga mengingatkan agar insan pers berada pada posisi netral dalam perhelatan pilkada.
(http://www.rmolsumsel.com/read/2020/01/18/130960/Pilkada-Sumsel-2020-Hadirkan-Banyak-Kandidat-)
Tidak ada komentar