Tidak Akuratnya Data Penduduk Miskin, Sumsel Kembalikan 258 Ribu Kartu KIS
baturajaradio.com - Diduga tidak akuratnya pendataan penduduk miskin yang dilakukan oleh Dinas Sosial se-Sumsel, sekitar 258 ribu Kartu Indonesia Sehat (KIS) se-Sumsel yang dianggarkan melalui APBN tahun 2019 sebanyak 2,6 juta terpaksa dikembalikan ke pusat.
"Tidak akuratnya data tersebut tentu dari pendataannya yang tidak akurat, bisa saja karena hubungan family sehingga pendataannya tidak objektif dan lain-lain," jelas anggota DPRD Sumsel Rizal Kenedy disela-sela resesnya ke Kabupaten Muaraenim, Minggu (22/12/2019).
Menurut Rizal Kenedy, KIS yang didroping dari pusat melalui PBI APBN tahun 2019 berjumlah 2,6 juta KIS. Jika dibandingan dengan jumlah penduduk miskin di Sumatera Selatan sudah dua kali lipat dari jumlah penduduk miskin, artinya kalau pendataan masyarakat miskin itu valid dan akurat seharusnya tidak ada lagi masyarakat miskin di Sumatera Selatan yang tidak mendapatkan BPJS gratis melalui PBI. Akan tetapi kenyataannya masih banyak masyarakt yang tidak mampu belum terakomodir oleh PBI sehingga mereka tidak mendapatkan pelayanan kesehatan.
Masih dikatakan Rizal Kenedy, akibat diduga kurang akuratnya pendataan yang dilakukan oleh petugas Dinas Sosial Kabupaten dan Kota se-Sumsel menyebabkan ada warga yang seharusnya mendapatkan KIS tersebut ternyata tidak dapat begitupun sebaliknya yang seharusnya tidak layak mendapatkan KIS tersebut malah menerima. Kedepan, yang melakukan pendataan agar benar-benar turun ke lapangan dan up-date, supaya masyarakat yang mendapatkan kartu KIS yang melalui PBI pusat maupun daerah memang tepat sasaran.
"Sayang sekali sekitar 258 ribu KIS dikembalikan ke pusat dikarenakan tidak ada orangnya. Itu bisa 1-2 Kabupaten/Kota yang bisa dibakc-upnya," pungkasnya.(ari)
(https://palembang.tribunnews.com/2019/12/22/tidak-akuratnya-data-penduduk-miskin-sumsel-kembalikan-258-ribu-kartu-kis)
Tidak ada komentar