Jelang Ramadhan, BI Tegaskan Inflasi Rendah
baturajaradio.com -Bank Indonesia (BI) menyatakan, berbagai indikator ekonomi Indonesia masih menunjukkan perkembangan dalam tren yang positif. Inflasi sebagai salah satu indikator makro ekonomi masih menunjukkan level yang rendah dan terjaga.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan, berdasarkan hasil survei pemantauan harga (SPH) pada pekan ketiga bulan April, inflasi berada di kisaran 0,3 persen secara bulanan atau 2,7 persen secara tahunan. “Ini indikator yang menunjukkan perkembangan positif,” kata Perry dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Kekuangan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (23/4) malam.
Berdasarkan hasil SPH pada pekan kedua April, inflasi tercatat sebesar 0,25 persen secara bulanan atau 2,61 persen secara tahunan. Meski terdapat sedikit kenaikan, Perry mengatakan, laju inflasi masih dalam rentang yang ditargetkan pemerintah dan otoritas moneter.
“Kita meyakini inflasi sampai dengan akhir tahun akan berada di bawah 3,5 persen,” kata Perry menambahkan.
Menjelang masuknya bulan Ramadhan dan puncak Hari Raya Idul Fitri yang akan jatuh pada Mei-Juni 2019, Perry menyebut, pihaknya bersama kementerian dan lembaga terkait terus memastikan agar harga-harga kebutuhan pokok tetap terkendali. Sebab, harga pangan memiliki porsi sekitar 20 persen dalam komponen Indeks Harga Konsumen (IHK).
Selain pangan, Perry menyebut harga-harga tiket transportasi juga dipastikan mengalami kenaikan dan mendorong kenaikan inflasi. Karena itu, pihaknya bersama pemerintah segera membahas langkah-langkah antisipasi agar kedua pemicu utama kenaikan inflasi tersebut bisa dijaga.
Sementara itu, Menteri Keuangan, Sri Muluani Indrawati, menambahkan, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada jajaran kabinet untuk memantau dan ketersediaan pangan. Selain itu, turut memastikan ketersediaan armada transportasi untuk memenuhi kebutuhan mudik masyarakat pada periode lebaran.
Sri mengatakan, situasi saat ini perlu di jaga agar menimbulkan suasana yang positif terhadap stabilitas ekonomi secara nasional. “Kami kerja sama untuk menjaga stabilitas dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang biasanya akan tinggi di bulan puasa,” ujarnya. (https://republika.co.id)
Tidak ada komentar