Gudang BBM Terbakar, Diduga ada Bunker BBM Dalam Gudang
baturajaradio.com -Dua Unit Mobil pemadam Kebakaran (Damkar) dan satu unit water suplai milik pemerintah Kabupaten OKU Timur mengalami kesulitan saat memadamkan api yang membakar sebuah bangunan yang diduga merupakan sebuah gudang penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) milik Alex, Warga Desa Tanah Merah, Kecamatan Belitang Madang Raya Minggu (31/3) sekitar pukul 10.00 pagi.
Kebakaran yang terjadi selama beberapa jam tersebut sempat menjadi tontonan warga karena api yang terus menyala sulit untuk dipadamkan.
Bangunan yang diduga menjadi lokasi penyimpanan BBM milik Alex tersebut sebelumnya juga pernah mengalami kebakaran. Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut, namun akibat insiden itu sedikitnya 100 Jeriken yang diduga berisi BBM habis terbakar.
Berdasarkan informasi yang beredar dikalangan masyarakat Minggu (31/3) kebakaran berawal ketika beberapa orang yang bekerja di bangunan tersebut sedang melakukan pembongkaran, namun tiba-tiba muncul api yang tidak diketahui asalnya yang langsung menyambar sejumlah jeriken yang diduga berisi BBM.
Meski berusaha dipadamkan, namun api terus membesar dan semakin sulit dipadamkan kendati dua unit damkar ditambah satu unit water suplai memadamkan api diturunkan.
Kepala Desa Tanah Merah Beni mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut, karena dirinya ketika tiba dilokasi kejadian api sudah membesar dan membumbung tinggi.
Sedangkan Kasat Pol PP dan Damkar Drs Vikron Usman MM membenarkan petugas dilapangan mengalami kesulitan untuk memadamkan api karena diduga ada tempat penyimpanan minyak dalam tanah. Selain itu didalam gudang juga terdapat 100 jeriken yang sudah habis terbakar.
"Tidak ada korban jiwa. Namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah," katanya.
Sedangkan Kapolres OKU Timur AKBP Erlin Tangjaya mengaku saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan kebakaran gudang yang diduga digunakan untuk menyimpan BBM yang diduga illegal.
"Akan diselidiki darimana asal minyaknya serta perizinan lainnya mengingat ini sudah pernah terjadi," katanya. (http://palembang.tribunnews.com)
Tidak ada komentar