Jadi Penghasil Beras Terbesar, Warga OKU Timur Malah Kesulitan Dapatkan Beras Organik
baturajaradio.com -Masyarakat Kabupaten OKU Timur hingga saat ini masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan beras organik.
Hal itu disebabkan karena beras organik saat ini belum dijual di pasaran yang disebabkan karena harga yang lebih tinggi dua kali lipat dari beras konvensional hingga pasokan beras yang langsung dibawa pembeli ke luar kota.
"Lahan sawah pertanian organik cukup luas di OKU Timur saat ini. Namun masyarakat masih sulit untuk mendapatkannya karena memang belum dijual dipasaran. Harganya cukup tinggi jadi penjual masih jarang yang menyediakan stok beras organik," ungkap Rahmad (40) penjual beras di Pasar Gumawang Kecamatan Belitang OKU Timur Kamis (7/2).
Menurut Rahmad, penyebab saat ini stok beras organik menipis karena stok dari petani masih sedikit. Selain itu harga yang cukup tinggi juga membuat penjualan beras jenis tersebut tidak lancar. Memang kata dia, hanya sebagian saja pembeli yang menanyakan beras organik tersebut karena disebabkan harga yang cukup tinggi.
"Yang membuat beras organik tidak dijual disejumlah penjual beras selain disebabkan oleh harga yang tinggi, juga disebabkan oleh stok yang sedikit," katanya.
Selain itu kata dia, beras organik kebanyakan sudah dipesan oleh pembeli dari luar daerah yang langsung dibawa ke luar OKU Timur sehingga ketika panen beras organik langsung dibawa ke luar daerah.
"Banyak orang luar daerah yang mencari beras organik. Baik untuk dijual lagi maupun untuk dikonsumsi sendiri. Hal itulah yang menyebabkan beras organik langsung habis dan sedikit sekali dijual di pasar OKU Timur," katanya.
Sementara, Teguh (35), salah seorang penjual khusus beras organik di Belitang mengatakan, saat ini beras organik produksinya memang tidak sebanyak produksi beras Konvensional karena sebagian Petani masih banyak yang belum berminat untuk menanam padi organik.
“Mungkin saat ini pembeli beras organik masih kalangan tertentu saja, oleh karena itulah tidak banyak yang menjual beras organik di pasar-pasar,” katanya. (hen)
Area lampiran (http://palembang.tribunnews.com)
Tidak ada komentar