Realisasi Vaksin MR di Sumsel Minim, Dinkes Sumsel Minta Gubernur Dukung Program Ini
baturajaradio.com - Pemberian vaksin Measles dan Rubella (MR) di Sumsel hingga kini terus digencarkan.
Bahkan untuk mendukung kelancaran program pemerintah ini, pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan mengandeng berbagai pihak.
Akan tetapi realisasi vaksin MR di Bumi Sriwijaya dinilai cukup rendah dari 2,23 juta anak di Sumsel baru sekitar 40 persen yang diberikan vaksin asal India tersebut.
"Untuk saat ini realisasi dari 2,23 juta anak sudah 40 persen dan kami mentargetkan sampai akhir September minimal bisa 95 persen realisasinya," ujar kepala Dinkes Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy, Minggu (9/9/2018).
Adapun rincian total anak yang bakal divaksin di Sumsel sekitar 2,239,582 yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota di Sumsel. 401.792 anak untuk di Palembang, lalu Prabumulih sebanyak 50,540 anak, Pagar Alam sebanyak 35,156 anak, Lubuk Linggau sebanyak 62,174 anak, Muratara sebanyak 56,079 anak, Pali sebanyak 58,837 anak, OKU sebanyak 95,823 anak, OKI sebanyak 223,687 anak, Muara Enim sebanyak 175,011 anak, Lahat sebanyak 107,642 anak, Musi Rawas sebanyak 107,116 anak, Musi Banyuasin sebanyak 180,713 anak, Banyuasin sebanyak 233,213 anak, OKU Selatan sebanyak 96,457 anak, OKU Tmur sebanyak 171,788 anak, Ogan Ilir sebanyak 114,976 anak dan Empat Lawang 68,578 anak.
"Memang hingga kini masih ada beberapa daerah yang realisasi pencapaianya masih rendah seperti daerah Lahat, Banyuasin dan lain-lain. Kita terus sosialisasikan demi anak-anak bebas campak dan rubela," tegasnya.
Melihat minimnya realisasi tersebut Lesty mengaku pihaknya sudah membuat surat edaran yang diajukan ke Gubernur Sumsel untuk mendukung program imunisasi MR ini.
Nantinya surat edaran tersebut akan diedarkan ke Kabupaten/Kota, agar lebih memperkuat lagi.
Bahkan agar sosialisasinya lebih tersampaikan, kami mengajak dan membawa secara langsung anak-anak yang terkena dampak dari rubella.
Tujuannya supaya masyarakat menyadari dan melihat secara langsung bahayanya rubella ini bagi anak-anak.
"Terutama bagi ibu hamil yang bisa berakibat ke calon bayinya yang bisa cacat," katanya.
Imunisasi MR ini diadakan serentak dari 1 Agustus hingga 30 September. Untuk bulan Agustus khusus ke sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta.
Lalu bulan Septembernya di fasilitas kesehatan seperti di rumah sakit, polindes, klinik, posyandu, puskesma dan lain-lain. Jadi bagi yang belum mendapatkan vaksin MR di sekolah bisa mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat.
(http://palembang.tribunnews.com)
Tidak ada komentar