Ratusan Personil Gabungan TNI, POLRI, Damkar, Dalmas Ikut Simulasi Pengamanan Unjuk Rasa
BaturajaRadio.com - Sebanyak 340
personil gabungan dari TNI, POLRI, Damkar, Dalmas dikerahkan dalam simulasi
pengamanan unjuk rasa menghadapi tahapan kampanye pemilihan kepala daerah,
gubernur, dan wakil gubernur tahun 2018.
Simulasi
pengamanan unjuk rasa yang digelar di Halaman GOR Baturaja, Kamis (8/2/2018)
sore ini dipimpin langsung Kabag Ops Polres OKU, Kompol Yuskar Efendi, SH, MH,
dan Kasat Sabhara, AKP B. Redi Cahyono, SH.
Sebelum
melakukan simulasi, ratusan Personil yang terlibat latihan tersebut terlebih
dahulu menggelar latihan Pra Ops Mantap Praja “Latihan Dalmas” di halaman
Mapolres OKU dipagi hari, yang dilanjutkan latihan simulasi setelah istrahat
siang.
Dalam simulasi
tersebut digambarkan sebuah pelaksanaan kampanye yang terjadi kericuhan, dimana
ratusan pendukung dua Calon Gubernur (Cagub) terlibat bentrokan, saat salah
satu pasangan calon tengah melakukan kampanye.
Bentrokan pun
meluas hingga terjadi anarkisme antar
sesama massa cagub serta bentrok dengan aparat gabungan yang sedang melakukan
pengamanan kampanye.
Massa pendukung
yang berdesak-desakan di tengah lapangan terbuka di bawah terik matahari
tersebut tengah mendengarkan orasi politik pasangan calon.
Namun ditengah
orasinya, puluhan massa pendukung cagub lainnya mendadak merangsek dari luar
menerobos pengamanan sembari berteriak meminta cagub di atas panggung untuk
pergi karena dianggap menjelekkan pasangan cagub lainnya.
“Pergi kalian
karena sudah kampanye hitam dan menjelek-jelekkan cagub kami,” kata salah
seorang tim paslon dengan nada emosi.
Melihat kondisi
mendadak panas, aparat pengamanan gabungan dari Polres OKU, Kodim, Sat Pol PP,
dan Linmas langsung membuat barikade untuk menghambat massa agar tidak
mendekati massa yang sudah lama berdiri di lapangan mendengarkan orasi cagub .
Polisi
berpakaian preman kemudian langsung
mengaman cagub di panggung dan langsung dimasukkan kedalam kendaraan khusus
berlapis baja.
Sementara polisi
dari Pengendalian Massa (Dalmas) berupaya melakukan negosiasi agar masalah ini
tidak berpotensi kerusuhan.
Di tengah upaya
negosiasi, ada beberapa orang yang diduga provokator langsung melakukan
penyerangan kepada petugas sehingga terjadi bentrokan antara massa dan polisi,
kondisi pun semakin kacau.
Polisi kemudian
langsung menyemprotkan air dari mobil pemadam kebakaran dan langsung
mengamankan sejumlah orang yang dianggap provokator.
Namun kerusuhan
kembali terjadi.
Masa kembali
melempari aparat dengan batu dan benda yang ada disekitarny,a hingga Polisi
terpasksa menerjunkan tim pengurai massa dan penindak menggunakan sepeda motor
sembari menembakan gas air mata.
Puluhan warga
pun kembali di tangkap dan langsung diamankan bersama provokator yang sudah
lebih dulu diamankan.
Seorang dari
mereka terjatuh dan pingsan disaat polisi terus membubarkan paksa massa,
sementara tim medis memberikan pertolongan warga yang pingsan tadi.
Demikian
simulasi latihan pengendalian massa untuk pengamanan pada kampanye Pilgub
Sumsel 2018.
Menurut Yuskar,
yang digambarkan pada Simulasi merupakan
gambaran terburuk yang harus diwaspadai.
Dengan latihan
simulasi ini maka aparat keamanan semakin siap jika pada saat kampanye ada
kejadian tak terduga alias kerusuhan.
Dikatakan
Yuskar, latihan tersebut untuk menghadapi kampanye.
Sementara untuk
menghadapi pemilihan nanti pihaknya juga akan melakukan simulasi Sistem
Pengamanan Kota (Sispamkota),
Hal tersebut
dilakukan agar personilnya lebih siap menghadapi segala kondisi yang
kemungkinan terjadi. (palembang.tribunnews.com)
Tidak ada komentar