Hutan-hutan di Sumatera Selatan Alami Degradasi, Ternyata Ini Penyebabnya!
Baturajaradio.com - Dilatarbelakangi banyaknya deforestasi hutan-hutan konservasi akibat pembukaan lahan pemukiman oleh penduduk, mengakibatkan hutan-hutan di Sumatera Selatan alami degradasi.
Untuk itu, melalui kegiatan pemerintahan pengelolaan lahan berbasis lanskap dengan pembangunan hijau, secara bertahap akan dilakukan penataan kembali hutan-hutan konservasi.
Termasuk jika ada masyarakat yang tinggal dikawasan terserbut.
"Masyarakat didalamnya akan ditata dan bersama-sama untuk menanam pohon.
Namun jika kawasan hutan tersebut memiliki konservasi tinggi maka harus pindah," jelas Staff Khusus Gubernur Bidang Perubahan Iklim Dr Najib Asmani, usai meresmikan forum Dangku-Meranti, Kamis (15/2/2018).
Menurutnya, Sumatera Selatan adalah provinsi pertama yang melakukan pengelolaan lahan berbasis lanskap di Indonesia dan KELOLA Sendang adalah program pertama yang menerapkan pengelolaan berbasis lanskap tersebut.
Untuk mendukung pengelolaan berbasis lanskap pembangunan hijau, dibentuklah forum Dangku-Meranti.
Forum Dangku-Meranti ini mencangkup dua kawasan, kawasan konservasi dan kawasan hutan produksi.
"Iya lewat forum ini diharapkan dapat menjembatanu berbagai pihak dan kepentingan, kemudian mencari solusi bersama sehingga tujuan pelestarian hutan, penyediaan lapangan kerja, dan kesejahteraan masyarakat dapat selaras dengan program yang dijalankan," jelasnya.
Sementara itu, Wan Kamil, Kepala KPHP Meranti didampingi Ahmad Badawi, Kades Pangkalan Bulian mengatakan, Forum Dangku-Meranti bermaksud mendorong komunikasi dan koordinasi para-pihak untuk mendukung tersedianya data, informasi, perencanaan, pemantauan, dan evaluasi terpadu, serta mendukung kemitraan sektor publik, swasta, dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lanskap berkelanjutan.
Forum Dangku-Meranti pada awalnya di inisasi oleh pemerintah, lembaga non pemerintah, perusahaan swasta serta masyarakat yang tinggal maupun berkegiatan di sekitar Suaka Margasatwa (SM) Dangku yang berupaya untuk meningkatan pengelolaan lingkungan di Lanskap Dangku-Meranti.
BKSDA Sumatera Selatan sebagai penanggung jawab pengelolaan
kawasan dan perlindungan satwa di Dangku mendukung berdirinya Forum Konservasi untuk Lanskap Dangku.
"Kita hanya ingin bagaimana masyarakat bisa menjaga hutan secara bersama, mencintai hutan agar bisa diwariskan ke anak cucu.
Kelembagaan multi-pihak berperan serta dalam pengelolaan lanskap di Dangku-Meranti, Sumsel," katanya.
(http://palembang.tribunnews.com)
Tidak ada komentar