Surat Ical Nyatakan Wanbin Golkar Dukung Aziz Jadi Ketua DPR
BaturajaRado.com - Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie (Ical) mengirimkan surat ke DPR terkait pergantian Ketua DPR. Surat itu menyatakan dewan pembina Golkar mendukung surat dari DPP Golkar yang menyatakan pengunduran diri Setya Novanto dan penunjukan Azis Syamsuddin sebagai ketua DPR.
"Di Bamus semua surat masuk dibagikan, tapi di Rapur (rapat paripurna) hanya dibacakan nomor dan perihalnya saja, isinya tidak," ujar Ketua Fraksi PPP Reni Marlinawati dalam perbincangan, Selasa (12/12/2017).
Reni ikut dalam rapat bamus yang berlangsung cukup lama kemarin, Senin (11/12). Dia membenarkan ada surat dari Ical yang mendukung surat dari DPP Golkar.
"Mendukung Surat dari DPP Partai Golkar tentang pengunduran diri Setnov dan penggantinya, Aziz," jelas Reni.
Surat dari DPP Golkar dibacakan dalam rapat paripurna sesudah rapat bamus. Poinnya soal pemberhentian dan penggantian Ketua DPR RI dari Partai Golkar yang ditujukan kepada pimpinan DPR RI.
Dalam suratnya, Ical mengatasnamakan Dewan Pembina Golkar. Reni memastikan surat dari Ical memang benar ada.
"Surat Dewan Pembina mendukung surat dari DPP," ungkapnya.
Dalam rapat bamus, kata Reni, memang ada perbedaan antara fraksi-fraksi di DPR soal pengganti Novanto. Hingga pada akhirnya, fraksi-fraksi sepakat hanya menerima pengunduran diri Novanto sebagai ketua DPR dan menyerahkan soal penggantinya untuk dibahas terlebih dahulu oleh Partai Golkar.
"Kecuali Hanura dan PKB, semua setuju ditunda dan mempersilahkan kepada Fraksi atau Partai Golkar untuk menyelesaikan terlebih dahulu masalah internalnya," terang Reni.
"(Hanura dan PKB) setuju untuk tidak ditunda (pergantian Ketua DPR)," tambah dia.
Sebelumnya diberitakan, terdapat 7 surat masuk ke DPR yang kemudian dibahas di Bamus sebelum rapat paripurna kemarin. Salah satu suratnya adalah dari Ical.
Mantan Ketum Golkar itu disebut turut meneken surat penunjukan Aziz Syamsuddin sebagai ketua DPR pengganti Novanto. Sekretaris Dewan Pembina Golkar, Fadel Muhammad pun melayangkan protes.
"Hal ini sewenang-wenang saja, Pak Aburizal Bakrie mengambil langkah-langkah untuk penggantian dan tanda tangan sehingga membuat suasana menjadi tidak bagus," ucap Fadel, Senin (11/12).
Fadel mengatakan DPR bukanlah milik Novanto. Oleh karena itu, proses pemilihan ketua DPR seperti penunjukan Aziz dinilai Fadel tidaklah benar.
"Tentunya yang paling utama adalah prosesnya tidak benar. Kemudian juga ini organisasi, bukan milik Novanto pribadi," tutur Fadel.
"Padahal dalam AD/ART itu, dan pada waktu pertemuan DPP dengan dewan pembina, Pak Idrus bersama Pak Aburizal Bakrie kami ikut hadir mengatakan apabila ada pergantian pimpinan di lembaga tinggi negara akan dibicarakan dengan para anggota," tambah dia. (news.detik)
Tidak ada komentar