Jalan Rusak Akibat Longsor Dijadikan Oknum Warga untuk Memungut Rupiah dari Pengendara
BaturajaRadio.com - Sejak bencana longsor 9 November lalu, jalan Provinsi Pulau Beringin menuju Provinsi Bengkulu tepatnya di ujung Desa Sadau Jaya Kecamatan Sungai Are hingga perbatasan Kabupaten Kaur makin parah. Senin (4/12/2017).
Jalan alternatif Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) menuju Bengkulu Selatan serta jalan penghubung Kabupaten OKU Selatan menuju Kabupaten Kaur sangat memprihatinkan.
Buruknya akses tersebut menjadi tempat pungli sekitar ratusan orang penduduk sekitar.
Pantauan di lapangan, Senin (4/12/2017) , sepanjang 8 Kilometer jalan yang belum di aspal atau cor beton masih berupa tanah kuning harus ditempuh dengan 4-6 jam dengan kendaraan roda dua, untuk kendaraan roda empat sama sekali tak bisa melewati jalur tersebut.
Hanya kendaraan roda dua yang bisa melewati jalan tersebut, terlebih lagi jikalau cuaca buruk pengguna jalan harus berjuang mati-matian melewati badan jalan.
Badan jalan membentuk siring dan licin serta timbunan tebing tanah longsor yang berada di pinggiran jalan sehingga sulit dilewati tanpa alat tambahan pendukung.
Bagi pengendara yang mengetahui medan perjalanan sengaja membawa peralatan tambahan seperti rantai untuk pelapis roda motor mereka agar bisa melewati badan jalan.
Selain itu juga beberapa titik longsor yang sepenuhnya belum ditanggulangi pemerintah terkait, hingga material longsor setinggi 2 meter belum dibersihkan, akibatnya warga secara manual membersihkan material tersebut.
Warga yang membersihkan jalan tersebut meminta uang jasa untuk meringankan pengguna jalan.
Sepanjang lebih kurang 8 Kilomter tersebut lebih kurang ratusan oknum yang berada di beberapa titik, yang meminta pungutan uang.
Hal itu menimbulkan keresahan pada pengguna jalan dengan adanya setiap pungutan liar (Pungli) .
Tak jarang pengguna jalan merasa kesal sebab hanya berjarak puluhan meter saja sudah ada yang meminta biaya untuk perbaikan jalan,
"Sukarelanya mas, untuk perbaikan jalan,"tutur salah seorang pembersih jalan.
Pengguna jalan pun khawatir dengan apabila tidak memberi sebab warga yang sukarela membersihkan jalan mempunyai peralatan lengkap, seperti cangkul dan pisau jenis parang.
"Ngeri mas, kalo tidak dikasih nanti mereka marah, mereka punya sajam lagi,"keluh seorang warga Waryo, dari DesaPadang Sari Kecamatan Buay Runjung yang hendak datang ke Air Sakti Keluang batu api Bengkulu Selatan.
Biaya yang dikeluarkan hingga tiba dilokasi berkisar Rp 70 rb hingga Rp 100 rb setiap kendaraan hingga sampai ke perbatasan. (tribunnews)
Tidak ada komentar