Jakarta Rugi Rp 67,5 Triliun Akibat Kemacetan Lalu Lintas
Baturajaradio.com - Kemacetan lalu lintas di Jakarta dari tahun ke tahun terus meningkat, Tahun 2017 kerugian untuk Provinsi DKI Jakarta mencapai Rp 67,5 triliun, Sementara wilayah Bodetabek mencapai Rp 100 triliun.
"Tahun 2017 ini menurut perhitungan Bappenas kerugian khusus di DKI Jakarta saja mencapai Rp 67,5 triliun. Sementara kerugian yang dialami di wilayah Bodetabek mencapai Rp 100 triliun per tahun," ujar Kepala BPTJ Bambang Prihartono, dalam diskusi di Dcost Vip Jl. Abdul Muis, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (3/12/2017).
Sementara itu, untuk mengurangi kerugian tersebut, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, bersama pemerintah daerah mempersiapkan berbagai terobosan dan harus dilaksanakan secepatnya.
"Sekarang pemerintah dengan Kemenhub perlu mengangkat terobosan-terobosan pemerintah harus bersama dengan stakeholder, karena ada kewenangan di Pemerintah Daerah sama di Kemenhub, Kemenhub akan berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah, Pemda DKI juga harus koordinasi dengan daerah lainnya di fasilitasi oleh Kemenhub BPTJ," imbuhnya.
Jalanan di Jabodetabek didominasi oleh sepeda motor. Sepeda motor yakni sebesar 75%, kendaraan pribadi sebesar 23% dan 2% oleh kendaraan angkutan umum.
"Total pergerakan Jabodetabek di dominasi oleh sepeda motor yakni sebesar 75%, kendaraan pribadi sebesar 23 % dan 2% oleh kendaraan angkutan umum. Hal ini juga dapat berdampak pada perekonomian dan lingkungan juga," imbuhnya.
Karenanya, BPTJ menyiasati kemacetan lalu lintas dengan evaluasi dan melakukan Analisa Dampak Lingkungan (Andalalin) khususnya kemacetan yang disebabkan proyek-proyek Pemerintah seperti MRT dan LRT.
"Jadi semua proyek kita evaluasi, kita lakukan ulang review Andalalin (Analisa Dampak Lingkungan) contohnya proyek MRT segala macam lagi kita review dan kemudian kita beroperasi untuk menyampaikan schedule masing-masing proyek, tapi 2017 akhir ini sudah selesai semua," pungkasnya.
(https://news.detik.com)
Tidak ada komentar