6 Negara dengan Harga BBM Paling Mahal di Dunia
BaturajaRadio.com - Bahan bakar minyak (BBM) telah menjadi kebutuhan masyarakat dunia. Meski bersumber dari endapan fosil dan diproduksi dengan cara yang sama, BBM atau bensin memiliki harga yang beragam di berbagai negara di dunia.
Sejumlah negara ada yang mematok harga BBM dengan sangat tinggi. Data yang dikeluarkan oleh Bloomberg melansir harga bensin dari 61 negara. Negara-negara di Eropa terdaftar memiliki harga bensin di atas rata-rata.
6. Denmark
Harga bahan bakar: US$ 1,61 atau Rp 20.909 per liter
Pemerintah Eropa biasanya memberlakukan pajak BBM tinggi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan biaya konsumen ritel. Denmark menempati peringkat ketujuh negara Eropa dalam hal pajak BBM tertinggi.
5. Italia
Harga bahan bakar: US$ 1,63 atau Rp 21.168 per liter
Harga bahan bakar yang tinggi diakibatkan dari tingginya pajak bahan bakar. Sebelumnya, tingginya harga minyak dunia dan ketidakstabilan ekonomi menjadi tekanan bagi penduduk negara ini
4. Israel
Harga bahan bakar: US$ 1,64 atau Rp 21.298 per liter
Harga bahan bakar di negara ini dibandrol US$ 1,64 atau Rp 21.298 per liter. Walau mahal, Bloomberg mengukur bahwa harga ini masih bisa dibeli oleh penduduk Israel. Tingkat keterjangkauan bahan bakar berada di peringkat 26.
3. Belanda
Harga bahan bakar: US$ 1,68 atau Rp 21.818 per liter
Belanda dikenal sebagai negara yang penduduknya gemar untuk bepergian naik sepeda. Infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah juga membuat warga Belanda lebih mudah untuk bepergian.
2. Norwegia
Harga bahan bakar: US$ 1,78 atau Rp 23.116 per liter
Walau berstatus sebagai negara penghasil minyak, Norwegia tetap menjual bensin dengan harga mahal. Daripada memberikan subsidi BBM pada penduduknya, negara ini lebih memilih menggunakan keuntungan minyak tersebut untuk layanan, seperti pendidikan tinggi gratis, dan tabungan untuk perbaikan infrastruktur.
1. Hong Kong
Harga bahan bakar: US$ 1,87 atau Rp 24.285 per liter
Peringkat pertama negara dengan bahan bakar termahal ditempati oleh Hong Kong. Apabila dirata-ratakan, penduduk HongKong harus membayar dua kali lipat dibanding penduduk China apabila ingin membeli bahan bakar. (liputan6)
Tidak ada komentar