Banjir di OKU Selatan, Warga Diminta Tak Bangun Rumah di Tebing
Baturajaradio.com - Bencana banjir bandang dan tanah longsor terjadi di tiga desa yang berada di Kecamatan Sungai Are, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin datang menemui para korban bersama Bupati Oku Selatan Popo Ali serta para jajaran. Kepada Popo, Noerdin berpesan agar kejadian serupa tak terulang lagi, utamanya saat musim penghujan.
"Tantangan yang hadapi dengan musim hujan dan panas, adanya bencana seperti longsor dan banjir bandang. Kondisi ini tidak bagus, kita harus mencegah agar tidak terjadi lagi, bagaimana caranya supaya mencegah lebih baik dari pada sudah kejadian kita repot sendiri," kata Noerdin dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/11/2017).
Alex pun mengimbau warga agar tidak membangun rumah terlalu dekat di tepi tebing, serta menyarankan untuk mengungsi ke tempat baru dan layak.
Dalam kesempatan ini, Alex memberikan bantuan kepada para korban berupa bantuan logistik, seperti perlengkapan dapur, perlengkapan makan, dan bantuan dana guna meringankan beban korban.
Sementara itu, Popo Ali mengatakan bahwa untuk mengatasi bencana longsor ini dibutuhkan gotong royong semua pihak. "Kita berterima kasih dengan hadirnya Gubernur Sumsel, bentuk peduli dan cintanya kepada kita. Ini juga dikatakan salah satu dukungan agar dapat dilewati serta dilalui seiring kedatangan Gubernur," ucapnya.
Popo juga menginformasikan pada saat kejadian, tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel dan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sumsel, berikut dengan Kementerian Sosial, memberikan pertolongan dan bantuan dengan cepat.
Bencana longsor di tiga desa yang berada di Kecamatan Sungai Are, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, ini menghilangkan nyawa 9 orang.
Dari data yang diterima detikcom, longsor pertama terjadi di Desa Cukonau pada Kamis (9/11/2017) sekitar Pukul 17.00 WIB. Bencana longsor ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang terjadi sejak kemarin siang. Kecamatan Sungai Are diketahui merupakan desa yang berada di daerah tebing-tebing tinggi dan memang rawan terjadi longsor. (news.detik.com)
Tidak ada komentar