Dinkes OKU imbau masyarakat waspada DBD
Baturaja Radio - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, mengimbau masyarakat di wilayah itu waspada terhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat musim pancaroba.
"Karena biasanya saat musim hujan, penyakit DBD sering kali menyerang warga khususnya di permukiman padat penduduk," kata Kepala Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu (Dinkes OKU) Suharmasto melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Andi Prapto di Baturaja, Rabu.
Andi mengatakan penyakit DBD disebabkan virus berbahaya yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegipty atau Aedes albopictus betina dapat menyebabkan wabah demam berdarah pada suatu wilayah.
Penyakit ini, lanjut dia, memiliki gejala umum seperti panas demam tinggi dialami penderita secara mendadak, nyeri sendi pada badan, rasa mual-mual ingin muntah, sakit kepala di sekitar dahi, wajah berwarna kemerahan, timbul bercak-bercak merah di kulit, trombosit dan leukosit darah turun serta hematokrit naik.
"Jika terdapat ada anggota keluarga yang mengalami gejala seperti ini segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk diberikan penanganan medis," ujarnya.
Ia mengemukakan untuk pencegahan penyakit tersebut masyarakat diharapkan mengupayakan pola hidup bersih dengan menerapkan 3M yaitu menguras bak penampungan air minimal seminggu sekali, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas.
"Upaya foging atau pengasapan untuk membunuh jentik nyamuk merupakan alternatif terakhir sebagai pencegahan DBD, cara yang paling ampuh sebenarnya dari masyarakat itu sendiri dengan menerapkan 3M sehingga nyamuk tidak bisa berkembang biak," jelasnya.
Menurut dia, upaya foging dilaksanakan oleh pihaknya setelah mendapat laporan dari rumah sakit yang menyatakan terdapat adanya warga positif menderita DBD dan selanjutnya petugas Dinkes OKU melakukan survey sekitar lingkungan rumah pasien demam berdarah sebelum dilakukan pengasapan untuk membunuh jentik nyamuk tersebut.
"Seperti belum lama ini kami melakukan foging di kawasan Kelurahan Kemelak Bindung Langit, Kecamatan Baturaja Timur karena terdapat empat orang di lingkungan tersebut positif menderita DBD berdasarkan laporan dari pihak rumah sakit setempat," ungkapnya.
Andi mengungkapkan empat orang pasien menderita DBD yaitu Chika Fahera (3,5), Budi Ningsih (45), Poniman (48) dan Ahmad Rudi (40) merupakan warga yang tinggal berdekatan rumah di kelurahan setempat.
"Salah satu pasien anak atas nama Chika Fahera meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Ibnu Soetowo Baturaja pada 19 Agustus 2017," ujarnya. (antarasumsel)
Tidak ada komentar