Presiden Minta Produk Dalam Negeri Berdaya Saing
Baturaja Radio - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dukungan pemerintah dalam
pengembangan produk-produk dalam negeri hasil kreativitas anak bangsa
agar bisa bersaing di pasar global. Begitu juga dengan industri otomotif
nasional, Jokowi menegaskan pemerintah akan memberikan dorongan bagi
pengembangan industri tersebut di Tanah Air.
Hal ini disampaikannya saat melakukan peninjauan pabrik Kiat Motor di Jalan Solo-Yogyakarta, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Berdasarkan siaran resmi Istana, Presiden didampingi pemilik dan pengelola Kiat Motor Sukiyat saat peninjauan dilakukan.
Kiat Motor yang sebelumnya dikenal lewat produk Esemka tersebut saat ini sedang mengembangkan kendaraan pedesaan dengan nama Mahesa yang merupakan singkatan dari Moda Angkutan Hemat Pedesaan. Kendaraan ini didesain untuk mendukung pengolahan hasil pertanian dan mobilitas masyarakat pedesaan.
"Tugas pemerintah memberikan dorongan agar gagasan seperti ini bisa masuk ke pasar," ujar Presiden, Senin (18/9).
Salah satu dukungan pemerintah yakni dengan memfasilitasi pengembangan produk dalam negeri. Ia mencontohkan hal-hal yang terkait dengan sertifikasi, uji emisi, dan soal perpajakan.
Meski demikian, para pengusaha maupun industri UKM diminta untuk tidak bergantung penuh pada pemerintah. Mereka diharapkan mampu mandiri dengan memiliki rencana bisnis yang matang sehingga bisa menghadapi tantangan-tantangan industri di lapangan.
"Kalau selesai (uji emisi dan sertifikasi), bussines plan harus sudah jelas dipasarkan kepada siapa, harganya berapa, apakah bisa bersaing dengan produk dari misalnya Cina, Korea, Jepang?" kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Ia pun mengingatkan bahwa pihaknya tidak ingin menciptakan ketergantungan industri pada pemerintah yang dapat memberikan efek buruk bagi industri itu sendiri. "Kalau pemerintah terlalu membantu, jadinya nanti tidak bisa kompetitif di pasar. Jangan sampai semuanya disuntik dari pemerintah. Suntikannya setop, mobilnya ikut setop, nggak boleh seperti itu," ucap Jokowi.
Kendaraan pedesaan Mahesa yang sedang dikembangkan tersebut rencananya akan dipasarkan dengan harga sekitar Rp 60 juta hingga Rp 70 juta. Dengan harga seperti itu, Jokowi yakin Kiat Motor dapat menjangkau target pasar yang dituju.
"Ini rencananya untuk kendaraan desa. Tadi dihitung-hitung saya tanya harganya berapa sih? Jatuhnya Rp 60 juta-Rp 70 juta. Kalau Rp 60 juta-Rp 70 juta saya kira banyak yang beli," tutur dia. (republika.co.id)
Hal ini disampaikannya saat melakukan peninjauan pabrik Kiat Motor di Jalan Solo-Yogyakarta, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Berdasarkan siaran resmi Istana, Presiden didampingi pemilik dan pengelola Kiat Motor Sukiyat saat peninjauan dilakukan.
Kiat Motor yang sebelumnya dikenal lewat produk Esemka tersebut saat ini sedang mengembangkan kendaraan pedesaan dengan nama Mahesa yang merupakan singkatan dari Moda Angkutan Hemat Pedesaan. Kendaraan ini didesain untuk mendukung pengolahan hasil pertanian dan mobilitas masyarakat pedesaan.
"Tugas pemerintah memberikan dorongan agar gagasan seperti ini bisa masuk ke pasar," ujar Presiden, Senin (18/9).
Salah satu dukungan pemerintah yakni dengan memfasilitasi pengembangan produk dalam negeri. Ia mencontohkan hal-hal yang terkait dengan sertifikasi, uji emisi, dan soal perpajakan.
Meski demikian, para pengusaha maupun industri UKM diminta untuk tidak bergantung penuh pada pemerintah. Mereka diharapkan mampu mandiri dengan memiliki rencana bisnis yang matang sehingga bisa menghadapi tantangan-tantangan industri di lapangan.
"Kalau selesai (uji emisi dan sertifikasi), bussines plan harus sudah jelas dipasarkan kepada siapa, harganya berapa, apakah bisa bersaing dengan produk dari misalnya Cina, Korea, Jepang?" kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Ia pun mengingatkan bahwa pihaknya tidak ingin menciptakan ketergantungan industri pada pemerintah yang dapat memberikan efek buruk bagi industri itu sendiri. "Kalau pemerintah terlalu membantu, jadinya nanti tidak bisa kompetitif di pasar. Jangan sampai semuanya disuntik dari pemerintah. Suntikannya setop, mobilnya ikut setop, nggak boleh seperti itu," ucap Jokowi.
Kendaraan pedesaan Mahesa yang sedang dikembangkan tersebut rencananya akan dipasarkan dengan harga sekitar Rp 60 juta hingga Rp 70 juta. Dengan harga seperti itu, Jokowi yakin Kiat Motor dapat menjangkau target pasar yang dituju.
"Ini rencananya untuk kendaraan desa. Tadi dihitung-hitung saya tanya harganya berapa sih? Jatuhnya Rp 60 juta-Rp 70 juta. Kalau Rp 60 juta-Rp 70 juta saya kira banyak yang beli," tutur dia. (republika.co.id)
Tidak ada komentar