Garam Langka di OKU Selatan. Kalau pun Ada Harganya Naik Hingga 70 Persen
Baturaja Radio - Bumbu memasak berupa garam dapur di pedesaan hingga ibukota Kabupaten Kota OKU Selatan mengalami kelangkaan baik di warung kelontongan hingga pasar, Jumat (21/7/2017).
Kelangkaan garam tersebut menjadi tanda tanya bagi warga masyarakat setempat.
"Sekarang susah didapat. Di warung maupun di pasar untuk garam yang biasanya seharga Rp 1.500 tersebut," kata Anita, warga Desa Pelangki.
Selain langka, garam dalam kemasan berat 250 gram tersebut mengalami kenaikan hingga 70 persen.
"Kemaren sempat beli mas. Harganya naik dan kemasannya berbeda. Harganya Rp 2.500 per bungkus," kata Rus, juga warga Desa Pelangki.
Garam merupakan salah satu bumbu memasak yang vital.
"Kalau memasak tanpa menggunakan garam seperti ada yang kurang dengan rasanya," tambah Rus.(tribunnews.com)
Kelangkaan garam tersebut menjadi tanda tanya bagi warga masyarakat setempat.
"Sekarang susah didapat. Di warung maupun di pasar untuk garam yang biasanya seharga Rp 1.500 tersebut," kata Anita, warga Desa Pelangki.
Selain langka, garam dalam kemasan berat 250 gram tersebut mengalami kenaikan hingga 70 persen.
"Kemaren sempat beli mas. Harganya naik dan kemasannya berbeda. Harganya Rp 2.500 per bungkus," kata Rus, juga warga Desa Pelangki.
Garam merupakan salah satu bumbu memasak yang vital.
"Kalau memasak tanpa menggunakan garam seperti ada yang kurang dengan rasanya," tambah Rus.(tribunnews.com)
Tidak ada komentar