Kelelahan, Istri Santoso Dirawat di RS Bhayangkara Palu
Baturaja Radio - Istri Santoso, Jumiatun Muslimayatun alias Delima, berhasil ditangkap
Tim Satgas Operasi Tinombala pada Sabtu (23/7) pagi di hutan belantara
Poso, Sulawesi Tengah. Delima kemudian dibawa ke Palu untuk pemeriksaan
lebih jauh.
Sesampainya di Palu, pada Sabtu (23/7) malam, Delima dibawa ke RS Bhayangkara Palu untuk menjalani perawatan.
"Iya benar (dirawat di RS) dan dalam pemeriksaan kesehatan," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, saat dikonfirmasi, Minggu (24/7/2016).
Irjen Boy belum dapat memastikan sampai kapan Delima akan menjalani perawatan. Namun diperkirakan ia hanya mengalami kelelahan dan tak ada luka serius.
"Sampai kondisi pulih, sepertinya kelelahan saja," ujar Boy.
Usai menangkap istri Santoso, Pasukan Satgas terus memburu anggota kelompok Santoso lainnya.
"Tim masih terus mencari DPO, tidak hanya dua orang (yang lolos itu)," kata Kabag Penum Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul saat dihubungi, Sabtu (23/7).
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi mengimbau 18 anggota kelompok Santoso yang belum tertangkap untuk segera menyerahkan diri. Imbauan itu tertuang dalam Surat Maklumat Kapolda Sulteng Nomor: MAK/3/VII/2016 tentang imbauan penyerahan diri pelaku terorisme pasca meninggalnya Santoso. Maklumat tertanggal 22 Juni 2016 itu ditandatangani langsung oleh Rudy.
"Kapolda Sulteng selaku penanggungjawab kebijakan Operasi Tinombala dengan ini mengimbau kepada para DPO untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto dalam keterangannya, Sabtu (23/7). (Detik.com)
Sesampainya di Palu, pada Sabtu (23/7) malam, Delima dibawa ke RS Bhayangkara Palu untuk menjalani perawatan.
"Iya benar (dirawat di RS) dan dalam pemeriksaan kesehatan," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, saat dikonfirmasi, Minggu (24/7/2016).
Irjen Boy belum dapat memastikan sampai kapan Delima akan menjalani perawatan. Namun diperkirakan ia hanya mengalami kelelahan dan tak ada luka serius.
"Sampai kondisi pulih, sepertinya kelelahan saja," ujar Boy.
Usai menangkap istri Santoso, Pasukan Satgas terus memburu anggota kelompok Santoso lainnya.
"Tim masih terus mencari DPO, tidak hanya dua orang (yang lolos itu)," kata Kabag Penum Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul saat dihubungi, Sabtu (23/7).
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi mengimbau 18 anggota kelompok Santoso yang belum tertangkap untuk segera menyerahkan diri. Imbauan itu tertuang dalam Surat Maklumat Kapolda Sulteng Nomor: MAK/3/VII/2016 tentang imbauan penyerahan diri pelaku terorisme pasca meninggalnya Santoso. Maklumat tertanggal 22 Juni 2016 itu ditandatangani langsung oleh Rudy.
"Kapolda Sulteng selaku penanggungjawab kebijakan Operasi Tinombala dengan ini mengimbau kepada para DPO untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto dalam keterangannya, Sabtu (23/7). (Detik.com)
Tidak ada komentar