Diwarnai Interupsi Soal Pokemon, DPR Sahkan 9 Komisioner Baru KPI

Baturaja - Paripurna DPR telah resmi menyetujui 9 nama komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang dipilih Komisi I DPR. Komisioner KPI baru diharapkan menyeleksi tayangan televisi dengan ketat.

Sebelum disahkan, Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyhari memaparkan tahap-tahap seleksi sebelum menetapkan 9 nama tersebut. 9 nama tersebut adalah Nuning Rodiyah, Sudjarwanto Rahmat Muhammad Arifin, Yuliandre Darwis Ubaidillah, Dewi Setyarini, H Obsatar Sinaga, Mayong Suryo Lakson, Hardly Stefano Fenelon Pariela, serta Agung Suprio.

"Dalam kesempatan ini, perkenankan saya atas nama Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR R1 mengucapkan banyak terima kasih kepada Pimpinan DPR RI, Anggota Komisi I DPR R1, masyarakat, dan kalangan pers atas seluruh perhatian, masukan, dan peliputan yang diberikan selama proses uji kepatutan dan kelayakan berlangsung," kata Abdul Kharis dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/7/0/2016).

Usai pemaparan tersebut, Wakil Ketua DPR menanyakan kepada anggota dewan apakah setuju dengan 9 nama tersebut. Ternyata ada beberapa yang mengajukan interupsi, di antaranyaTantowi Yahya dan Ruhut Sitompul.

Tantowi menyampaikan harapan agar komisioner KPI yang baru mengawasi tayangan televisi dengan ketat.

"Kami berharap komisioner KPI bisa mengontrol tayangan televisi dan diseleksi kembali," ujar Tantowi.

Ruhut menyampaikan hal serupa. Namun, yang menarik perhatian, Ruhut bicara soal game yang sedang digandrungi, Pokemon Go.

"Jadi kita lihat fenomena game Pokemon ini harus dikritisi. Jangan sampai menjadi iklan, padahal pembuatnya sendiri pun belum launching di Indonesia," kata Ruhut.

Pernyataan Ruhut pun sontak menyedot perhatian anggota dewan. Mereka tertawa mendengar pernyataan Ruhut.

Setelah itu wakil Ketua Fadli Zon menegaskan kembali apakah 9 nama Komisioner KPI ini disetujui atau tidak. Dan serempak anggota dewan seluruhnya menyetujui.(news.detik.com)