EKOSISTEM DANAU RANAU TERANCAM RUSAK
Baturaja Radio - Keindahan Danau Ranau tak lagi berseri ketika melihat tumpukan sampah
berserakan memenuhi tepi danau. Entah darimana sampah tersebut, namun
yang pasti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten OKU Selatan siap
lakukan bersih-bersih sepanjang pesisir Danau Ranau jelang lebaran ini.
Apalagi Danau Ranau sebagai aset wisata alam unggulan Pemerintah Kabupaten OKU Selatan, maka diperlukan perawatan ekstra secara berkesinambungan.
Limbah sampah rumah tangga di Danau Ranau, dapat merusak ekosistem dan perkembangan spesies Ikan mujair kumbang, sehingga perlu segera dilakukan pembersihan kawasan objek wisata tersebut.
"Kawasan Danau Ranau harus segera dibersihkan dari sampah untuk melindungi spesies ikan mujair kumbang dari ancaman kepunahan, apalagi menjelang lebaran, melihat kondisi inilah, hari minggu nanti kami akan bersih-bersih," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) OKU Selatan Selatan Bahdozen Hanan saat dibincangi Rakyat Merdeka Online Sumsel, Rabu (29/6).
Bahdozen mengatakan, kawasan tersebut harus segera dibersihkan khususnya di area danau yang banyak terdapat sampah berasal dari limbah rumah tangga masyarakat setempat.
"Tanaman eceng gondok yang tumbuh di tepi pantai danau juga menjadi faktor penyebab pencemaran air karena sampah tersebut memmbuat tingkat keasaman air danau semakin meningkat," ungkap Kepala Dinas Disbudpar OKU Selatan.
Oleh sebab itu, kata dia, akan dilakukan pembersihan kawasan objek wisata secara menyeluruh khususnya di Danau Ranau agar tidak merusak ekosistem mujair kumbang karena kehidupan habitat ini bergantung dengan kualitas air.
"Mari kita lindungi ikan mujair kumbang yang menjadi salah satu ikon kuliner di Danau Ranau. Keberadaan hewan ini juga saat ini semakin langka sehingga perlu dilindungi agar tidak punah," ajak Bahdozen.
Menurutnya, untuk menjadikan kawasan bersih diperlukan sarana pendukung seperti armada untuk mengangkut sampah di lokasi objek wisata, serta pembuangan sampah sesuai tempat.
"Kawasan pantai dan lokasi yang sering dikunjungi wisatawan juga perlu dipasang kotak sampah supaya tidak membuang sampah sembarangan lagi," ujarnya.
Melihat serakan sampah di Danau Ranau, Vilia Alfionita Pemenang BGOS 2016 mengatakan jika nilai kebersihan Danau Ranau menjadi poin penting sebagai ajang produk alam wisata, mengingat Danau Ranau adalah wisata alam yang memiliki potensi besar untuk OKU Selatan.
"Cintai Danau Ranau seperti mencintai diri sendiri, dari kebersihan dan keasriannya," Ujar Gadis OKU Selatan 2016 tersebut.
Vilia juga mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar, mencintai alam dan membiasakan hidup sehat, serta pentingnya menjadikan lingkungan Danau Ranau yang aman sehat rapi dan indah (Asri).
"Kekayaan sumber daya alam harus didukung dengan sumber daya manusia yang mencintai lingkungan sekitar, hal ini selain bermanfaat bagi diri sendiri, ataupun manusia juga terhadap kelestarian alam, termasuk habitat makhluk hidup. (http://www.rmolsumsel.com)
Apalagi Danau Ranau sebagai aset wisata alam unggulan Pemerintah Kabupaten OKU Selatan, maka diperlukan perawatan ekstra secara berkesinambungan.
Limbah sampah rumah tangga di Danau Ranau, dapat merusak ekosistem dan perkembangan spesies Ikan mujair kumbang, sehingga perlu segera dilakukan pembersihan kawasan objek wisata tersebut.
"Kawasan Danau Ranau harus segera dibersihkan dari sampah untuk melindungi spesies ikan mujair kumbang dari ancaman kepunahan, apalagi menjelang lebaran, melihat kondisi inilah, hari minggu nanti kami akan bersih-bersih," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) OKU Selatan Selatan Bahdozen Hanan saat dibincangi Rakyat Merdeka Online Sumsel, Rabu (29/6).
Bahdozen mengatakan, kawasan tersebut harus segera dibersihkan khususnya di area danau yang banyak terdapat sampah berasal dari limbah rumah tangga masyarakat setempat.
"Tanaman eceng gondok yang tumbuh di tepi pantai danau juga menjadi faktor penyebab pencemaran air karena sampah tersebut memmbuat tingkat keasaman air danau semakin meningkat," ungkap Kepala Dinas Disbudpar OKU Selatan.
Oleh sebab itu, kata dia, akan dilakukan pembersihan kawasan objek wisata secara menyeluruh khususnya di Danau Ranau agar tidak merusak ekosistem mujair kumbang karena kehidupan habitat ini bergantung dengan kualitas air.
"Mari kita lindungi ikan mujair kumbang yang menjadi salah satu ikon kuliner di Danau Ranau. Keberadaan hewan ini juga saat ini semakin langka sehingga perlu dilindungi agar tidak punah," ajak Bahdozen.
Menurutnya, untuk menjadikan kawasan bersih diperlukan sarana pendukung seperti armada untuk mengangkut sampah di lokasi objek wisata, serta pembuangan sampah sesuai tempat.
"Kawasan pantai dan lokasi yang sering dikunjungi wisatawan juga perlu dipasang kotak sampah supaya tidak membuang sampah sembarangan lagi," ujarnya.
Melihat serakan sampah di Danau Ranau, Vilia Alfionita Pemenang BGOS 2016 mengatakan jika nilai kebersihan Danau Ranau menjadi poin penting sebagai ajang produk alam wisata, mengingat Danau Ranau adalah wisata alam yang memiliki potensi besar untuk OKU Selatan.
"Cintai Danau Ranau seperti mencintai diri sendiri, dari kebersihan dan keasriannya," Ujar Gadis OKU Selatan 2016 tersebut.
Vilia juga mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar, mencintai alam dan membiasakan hidup sehat, serta pentingnya menjadikan lingkungan Danau Ranau yang aman sehat rapi dan indah (Asri).
"Kekayaan sumber daya alam harus didukung dengan sumber daya manusia yang mencintai lingkungan sekitar, hal ini selain bermanfaat bagi diri sendiri, ataupun manusia juga terhadap kelestarian alam, termasuk habitat makhluk hidup. (http://www.rmolsumsel.com)
Tidak ada komentar