Baturaja Radio - Kementerian Pemuda dan Olahraga meminta eks Menpora Roy Suryo segera
mengembalikan sejumlah aset negara yang pernah dia gunakan. Alasannya
dalam catatan Kemenpora dan temuan Badan Pemeriksa Keuangan, masih ada
beberapa barang aset negara yang hingga kini belum dikembalikan Roy
Suryo.
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewobroto mengatakan sebenarnya sejak Desember 2014, Roy sudah dikirimi surat untuk mengembalikan sejumlah aset negara yang pernah dia gunakan baik di rumah dinas maupun di kantor.
"Setelah serah terima jabatan pada 29 Oktober 2016, Kemenpora sudah mengirimkan surat, Pak Roy diminta mengosongkan rumah tinggal di Widya Candra karena mau ditempati," kata Gatot saat dikonformasi detikcom, Jumat (17/6/2016).
Saat pengosongan itu, barang-barang antara milik pribadi dan aset negara, kata Gatot, mungkin saja tercampur. "Bulan Desember (2014) Inspektur Kemenpora kirim surat kepada Pak Roy agar barang milik kantor dikembalikan," kata pria yang juga menjabat Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora itu.
Setelah menerima surat dari Inpektorat tersebut, Roy Suryo mengembalikan sejumlah aset negara yang pernah dia gunakan. Seperti televisi, kamera dan lensa kamera. Namun setelah itu tak ada lagi barang yang dikembalikan oleh Roy.
Hingga akhirnya pada 3 Mei 2016 Badan Pemerisa Keuangan mengirimkan surat ke Kemenpora bahwa ada beberapa aset negara yang belum dilaporkan. "Dalam surat pengantar memang nggak ada nama (Roy Suryo), namun di lampiran nongol," papar Gatot.
Sejumlah aset yang dibawa Roy Suryo itu kemudian masuk dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan BPK tahun 2015 atas Kemenpora. Dalam LHP tersebut Kemenpora mendapat predikat disclaimer.
Gatot mengaku tak ingat jumlah dan nilai aset negara yang masih dibawa oleh Roy Suryo. Dari LHP BPK itu diketahui bahwa jumlah dan nilai aset negara yang dibawa Roy cukup signifikan.
Roy Suryo ketika soal tuduhan tersebut hanya tersenyum. Menurut dia tudingan itu sangat lucu dan tidak logis. "Saya senyum saja (nanggapi tuduhan itu), saya mendoakan saja agar Kemenpora segera bisa menjawab audit BPK itu," kata Roy kepada detikcom, Jumat (17/6/2016).
Namun pada Oktober 2014 lalu saat isu serupa pernah menimpanya, Roy tegas membantah. Saat itu dia disebut membawa sejumlah barang milik Kemenpora. Seperti kamera, ranjang, CCTV, hingga Plasama TV.
Roy membantah isu tersebut. "Nggak ada itu, itu isu. Buat apa itu (aset negara) saya bawa," kata Roy yang tertawa terbahak mendengar isu miring itu, saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (30/10/2014) lalu.
Menurut Roy ada orang yang tak suka kepada dirinya sehingga tersebar isu itu. Dia mengaku sama sekali tak memikirkan dan mengurusi hal sekecil itu.
"Nanti saya membawa kendaraan sendiri disangka kendaraan Kemenpora, nggak ada isu itu. Itu isu murahan. Ini ada yang sengaja menyebarkan isu ini untuk menutup-nutupi isu yang lain," tutup dia.(https://news.detik.com)
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewobroto mengatakan sebenarnya sejak Desember 2014, Roy sudah dikirimi surat untuk mengembalikan sejumlah aset negara yang pernah dia gunakan baik di rumah dinas maupun di kantor.
"Setelah serah terima jabatan pada 29 Oktober 2016, Kemenpora sudah mengirimkan surat, Pak Roy diminta mengosongkan rumah tinggal di Widya Candra karena mau ditempati," kata Gatot saat dikonformasi detikcom, Jumat (17/6/2016).
Saat pengosongan itu, barang-barang antara milik pribadi dan aset negara, kata Gatot, mungkin saja tercampur. "Bulan Desember (2014) Inspektur Kemenpora kirim surat kepada Pak Roy agar barang milik kantor dikembalikan," kata pria yang juga menjabat Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora itu.
Setelah menerima surat dari Inpektorat tersebut, Roy Suryo mengembalikan sejumlah aset negara yang pernah dia gunakan. Seperti televisi, kamera dan lensa kamera. Namun setelah itu tak ada lagi barang yang dikembalikan oleh Roy.
Hingga akhirnya pada 3 Mei 2016 Badan Pemerisa Keuangan mengirimkan surat ke Kemenpora bahwa ada beberapa aset negara yang belum dilaporkan. "Dalam surat pengantar memang nggak ada nama (Roy Suryo), namun di lampiran nongol," papar Gatot.
Sejumlah aset yang dibawa Roy Suryo itu kemudian masuk dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan BPK tahun 2015 atas Kemenpora. Dalam LHP tersebut Kemenpora mendapat predikat disclaimer.
Gatot mengaku tak ingat jumlah dan nilai aset negara yang masih dibawa oleh Roy Suryo. Dari LHP BPK itu diketahui bahwa jumlah dan nilai aset negara yang dibawa Roy cukup signifikan.
Roy Suryo ketika soal tuduhan tersebut hanya tersenyum. Menurut dia tudingan itu sangat lucu dan tidak logis. "Saya senyum saja (nanggapi tuduhan itu), saya mendoakan saja agar Kemenpora segera bisa menjawab audit BPK itu," kata Roy kepada detikcom, Jumat (17/6/2016).
Namun pada Oktober 2014 lalu saat isu serupa pernah menimpanya, Roy tegas membantah. Saat itu dia disebut membawa sejumlah barang milik Kemenpora. Seperti kamera, ranjang, CCTV, hingga Plasama TV.
Roy membantah isu tersebut. "Nggak ada itu, itu isu. Buat apa itu (aset negara) saya bawa," kata Roy yang tertawa terbahak mendengar isu miring itu, saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (30/10/2014) lalu.
Menurut Roy ada orang yang tak suka kepada dirinya sehingga tersebar isu itu. Dia mengaku sama sekali tak memikirkan dan mengurusi hal sekecil itu.
"Nanti saya membawa kendaraan sendiri disangka kendaraan Kemenpora, nggak ada isu itu. Itu isu murahan. Ini ada yang sengaja menyebarkan isu ini untuk menutup-nutupi isu yang lain," tutup dia.(https://news.detik.com)
Tidak ada komentar