PDIP Heran Golkar Langsung Dukung Ahok Tanpa Izin Teman Ahok
Baturaja Radio - Basuki T Purnama (Ahok) kini sudah didukung oleh tiga partai politik
yaitu NasDem, Hanura, dan Golkar. Dengan demikian sudah cukup memenuhi
syarat untuk jadi calon gubernur DKI 2017 yang diusung partai politik.
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira kemudian heran dengan Golkar yang bisa mendukung Ahok tanpa izin Teman Ahok dahulu. Teman Ahok sejak setahun lalu sudah bergerilya kumpulkan dukungan agar Ahok maju secara independen.
"Saya heran Golkar bisa dukung Ahok tanpa izin Teman Ahok. Padahal dulu Ahok selalu bilang bahwa kalau ada parpol ingin dukung maka harus izin Teman Ahok dahulu," kata Andreas dalam diskusi 'Ahok Galau, Teman Risau' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/6/2016).
Ketua DPP Golkar Agun Gunandjar yang juga ikut dalam diskusi pun menjawab, partainya sudah pernah berkomunikasi dengan Teman Ahok. Andreas kemudian melanjutkan pernyataannya.
"Kemudian kami bertanya lagi, dalam posisi ini Ahok sebagai pemeran utama atau sebenarnya hanya wayang?" kata Andreas.
Direktur Eksekutif Indobatometer M Qodari lalu menyanggah. Dia menyebut PDIP galau karena kecolongan dari Golkar dan partai lain.
"PDIP ini partai besar nasional dan juga di DKI. Mungkin ada gengsi," ucap Qodari.
PDIP, kata Qodari, sebetulnya ingin mengusung Ahok tetapi jika dipasangkan dengan Djarot Saiful Hidayat. Andreas lalu memotong pernyataan Qodari itu.
"Kami ini partai ideologis, sehingga ada banyak pertimbangan sebelum mengusung calon," kata Andreas.
Ahok sendiri sebetulnya ingin berpasangan dengan Djarot pada awalnya. Tetapi PDIP meminta agar pencalonan itu lewat jalur parpol. Ahok yang sudah berkomitmen dengan Teman Ahok akhirnya memilih pasangan lain yakni Heru Budi Hartono.(detik.com)
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira kemudian heran dengan Golkar yang bisa mendukung Ahok tanpa izin Teman Ahok dahulu. Teman Ahok sejak setahun lalu sudah bergerilya kumpulkan dukungan agar Ahok maju secara independen.
"Saya heran Golkar bisa dukung Ahok tanpa izin Teman Ahok. Padahal dulu Ahok selalu bilang bahwa kalau ada parpol ingin dukung maka harus izin Teman Ahok dahulu," kata Andreas dalam diskusi 'Ahok Galau, Teman Risau' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/6/2016).
Ketua DPP Golkar Agun Gunandjar yang juga ikut dalam diskusi pun menjawab, partainya sudah pernah berkomunikasi dengan Teman Ahok. Andreas kemudian melanjutkan pernyataannya.
"Kemudian kami bertanya lagi, dalam posisi ini Ahok sebagai pemeran utama atau sebenarnya hanya wayang?" kata Andreas.
Direktur Eksekutif Indobatometer M Qodari lalu menyanggah. Dia menyebut PDIP galau karena kecolongan dari Golkar dan partai lain.
"PDIP ini partai besar nasional dan juga di DKI. Mungkin ada gengsi," ucap Qodari.
PDIP, kata Qodari, sebetulnya ingin mengusung Ahok tetapi jika dipasangkan dengan Djarot Saiful Hidayat. Andreas lalu memotong pernyataan Qodari itu.
"Kami ini partai ideologis, sehingga ada banyak pertimbangan sebelum mengusung calon," kata Andreas.
Ahok sendiri sebetulnya ingin berpasangan dengan Djarot pada awalnya. Tetapi PDIP meminta agar pencalonan itu lewat jalur parpol. Ahok yang sudah berkomitmen dengan Teman Ahok akhirnya memilih pasangan lain yakni Heru Budi Hartono.(detik.com)
Tidak ada komentar