Cerita Mengerikan Serangan Geng Motor yang Tewaskan 1 Orang di Cileunyi Bandung
Baturaja Radio - Gerombolan pria bermotor menyerang sejumlah warga yang
tengah menonton pertandingan sepakbola dari layar televisi di Kabupaten
Bandung, Jawa Barat. Serangan ini menyebabkan satu orang tewas dan empat
orang luka-luka. Seorang saksi sempat melihat serangan brutal geng
motor berjumlah puluhan orang itu. Aksi pelaku mengerikan.
Ulah serampangan anak muda yang datang menunggangi sepeda motor itu terjadi di Jalan Cibiru Tonggoh, Kampung Cibangkonol, RT 3 RW 6, Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu 8 Mei 2016, sekitar pukul 18.00 WIB.
Dika (17), salah satu warga setempat, melihat dari jarak dekat atau sekitar 10 meter, sewaktu berandalan bermotor mengeroyok lima warga yang nongkrong di pos ronda sekaligus pangkalan ojeg yang berlokasi depan gapura Komplek Bumi Cibiru Raya.
"Saya melihat kelompok motor datang dari arah atas (daerah Batukuda). Jumlahnya lebih dari 15 motor, tiap motor berboncengan berdua. Mereka gerung-gerung gas motor," ucap Dika saat berbincang bersama detikcom di tempat kejadian perkara, Selasa (10/5/2016).
Raungan knalpot motor saling bersahutan. Lantaran suara bising tersebut, pemuda tersebut sekilas mendengar ucapan bahasa Sunda bernada tantangan dari salah satu pelaku kepada sejumlah warga yang berada di pos ronda.
"Sok jeung aing (ayo sama saya). Pelaku ada yang teriak seperti itu. Sepertinya pelaku sudah mengincar korban," ucap Dika.
Dika saat itu berada di warung sate. Ia nongkrong bersama dua rekannya. Sementara di pos ronda ada lima warga yaitu Asep Supriadi alias Mees (26), Dadan Suganda (24), Andra (30), Yudi (30) dan Edi Junaedi (32).
Dika melihat sekitar tujuh pelaku berwajah emosi turun dari motor. Sisanya diam di motor sambil terus memacu gas. "Motor mereka menutup jalan. Satu orang mengibaskan bendera nama kelompoknya (salah satu geng motor). Mayoritas mereka menggunakan atribut kelompok berupa kaus," tutur Dika.
"Pelaku langsung menyerang korban. Ada seorang pelaku membawa senjata tajam, mirip kujang," kata Dika.
Menurut Dika, lima warga tersebut sempat melakukan perlawanan tak seimbang meladeni pelaku penyerangan. Bentrok pun pecah. "Korban dan pelaku berkelahi," ucapnya.
Akibat pengeroyokan geng motor itu Asep tewas lantaran luka parah akibat tusukan senjata tajam. "Tubuh korban (Asep) terkapar berlumuran darah di aspal jalan. Lalu para pelaku menusuk, menginjak dan memukuli korban yang kondisinya sudah tak bergerak," tutur Dika.
Rekan Asep yakni Dadan, Andra, Yudi dan Edi mengalami luka-luka. Dadan luka bacok di kepala atau tepatnya di atas telinga kanan. Tiga lainnya memar-memar akibat hantaman benda tumpul.
Menurut Dika, kondisi waktu itu terbilang sepi karena warga setempat berada di dalam rumah setelah azan magrib berkumandang. Kejadian penyerangan tersebut berlangsung singkat. "Salah satu korban, Kang Dadan, terus melawan para pelaku," ucap Dika.
Usai aksi penyerangan brutal geng motor, Dika melanjutkan, para warga berhamburan ke lokasi kejadian. Sejumlah warga bergegas memboyong Asep ke RS Ujungberung Kota Bandung. Karena mengalami luka parah, nyawa Asep tak terselamatkan.
Kasus tersebut ditangani Polres Bandung. Polisi masih menyelidiki pemicu dan motif penyerangan. Kini para pelaku terus diburu polisi.(news.detik.com)
Ulah serampangan anak muda yang datang menunggangi sepeda motor itu terjadi di Jalan Cibiru Tonggoh, Kampung Cibangkonol, RT 3 RW 6, Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu 8 Mei 2016, sekitar pukul 18.00 WIB.
Dika (17), salah satu warga setempat, melihat dari jarak dekat atau sekitar 10 meter, sewaktu berandalan bermotor mengeroyok lima warga yang nongkrong di pos ronda sekaligus pangkalan ojeg yang berlokasi depan gapura Komplek Bumi Cibiru Raya.
"Saya melihat kelompok motor datang dari arah atas (daerah Batukuda). Jumlahnya lebih dari 15 motor, tiap motor berboncengan berdua. Mereka gerung-gerung gas motor," ucap Dika saat berbincang bersama detikcom di tempat kejadian perkara, Selasa (10/5/2016).
Raungan knalpot motor saling bersahutan. Lantaran suara bising tersebut, pemuda tersebut sekilas mendengar ucapan bahasa Sunda bernada tantangan dari salah satu pelaku kepada sejumlah warga yang berada di pos ronda.
"Sok jeung aing (ayo sama saya). Pelaku ada yang teriak seperti itu. Sepertinya pelaku sudah mengincar korban," ucap Dika.
Dika saat itu berada di warung sate. Ia nongkrong bersama dua rekannya. Sementara di pos ronda ada lima warga yaitu Asep Supriadi alias Mees (26), Dadan Suganda (24), Andra (30), Yudi (30) dan Edi Junaedi (32).
Dika melihat sekitar tujuh pelaku berwajah emosi turun dari motor. Sisanya diam di motor sambil terus memacu gas. "Motor mereka menutup jalan. Satu orang mengibaskan bendera nama kelompoknya (salah satu geng motor). Mayoritas mereka menggunakan atribut kelompok berupa kaus," tutur Dika.
"Pelaku langsung menyerang korban. Ada seorang pelaku membawa senjata tajam, mirip kujang," kata Dika.
Menurut Dika, lima warga tersebut sempat melakukan perlawanan tak seimbang meladeni pelaku penyerangan. Bentrok pun pecah. "Korban dan pelaku berkelahi," ucapnya.
Akibat pengeroyokan geng motor itu Asep tewas lantaran luka parah akibat tusukan senjata tajam. "Tubuh korban (Asep) terkapar berlumuran darah di aspal jalan. Lalu para pelaku menusuk, menginjak dan memukuli korban yang kondisinya sudah tak bergerak," tutur Dika.
Rekan Asep yakni Dadan, Andra, Yudi dan Edi mengalami luka-luka. Dadan luka bacok di kepala atau tepatnya di atas telinga kanan. Tiga lainnya memar-memar akibat hantaman benda tumpul.
Menurut Dika, kondisi waktu itu terbilang sepi karena warga setempat berada di dalam rumah setelah azan magrib berkumandang. Kejadian penyerangan tersebut berlangsung singkat. "Salah satu korban, Kang Dadan, terus melawan para pelaku," ucap Dika.
Usai aksi penyerangan brutal geng motor, Dika melanjutkan, para warga berhamburan ke lokasi kejadian. Sejumlah warga bergegas memboyong Asep ke RS Ujungberung Kota Bandung. Karena mengalami luka parah, nyawa Asep tak terselamatkan.
Kasus tersebut ditangani Polres Bandung. Polisi masih menyelidiki pemicu dan motif penyerangan. Kini para pelaku terus diburu polisi.(news.detik.com)
Tidak ada komentar