Jembatan Darurat Hanyut, 3000 Jiwa Kembali Terisolasi.
Baturaja Radio - Curah hujan yang tinggi membuat sungai Kayu Mulu,
Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah (BPRRT) OKU Selatan kembali
meluap dan menghanyutkan satu unit jembatan darurat.
Akibat peristiwa tersebut, sedikitnya 3000 jiwa dan 700 Kepala Keluarga (KK) di delapan dusun di dua desa meliputi, Desa Sumber Mulia dan Sumber Jaya, kembali terisolir.
Pantauan dilapangan, Minggu (24/4/2016), belum adanya perbaikan jembatan yang dilakukan Pemerintah Daerah, membuat warga setempat bergotong-royong ketika hendak mengangkut hasil pertanian dan kebutuhan pokok melintasi sungai yang arusnya cukup deras.
Kepala Desa Sumber Mulia Ansori mengatakan, selama sebulan terakhir, setidaknya sudah empat kali sungai Kayu Mulu tersebut meluap dan menerjang pemukiman menyebabkan akses jembatan darurat hanyut.
"Waktu banjir bandang kemarin, warga sudah mendirikan jembatan darurat dari bambu. Tetapi, hanyut lagi terkena terjangan arus," katanya.
Ia mengatakan, jika warga setempat mengharapkan dibangun jembatan permanen. Karena, jika terus menerus terjadi, tentu sangat menyusahkan warga yang hendak beraktifitas, terutama untuk mengangut kebutuhan pokok warga dan menjual hasil bumi.
"Kalau seperti ini terus warga kami susah. Harga sembako disini mulai diluar batas kewajaran, hampir semua kebutuhan pokok dilokasi sekarang ini melonjak naik," jelasnya.(http://palembang.tribunnews.com)
Akibat peristiwa tersebut, sedikitnya 3000 jiwa dan 700 Kepala Keluarga (KK) di delapan dusun di dua desa meliputi, Desa Sumber Mulia dan Sumber Jaya, kembali terisolir.
Pantauan dilapangan, Minggu (24/4/2016), belum adanya perbaikan jembatan yang dilakukan Pemerintah Daerah, membuat warga setempat bergotong-royong ketika hendak mengangkut hasil pertanian dan kebutuhan pokok melintasi sungai yang arusnya cukup deras.
Kepala Desa Sumber Mulia Ansori mengatakan, selama sebulan terakhir, setidaknya sudah empat kali sungai Kayu Mulu tersebut meluap dan menerjang pemukiman menyebabkan akses jembatan darurat hanyut.
"Waktu banjir bandang kemarin, warga sudah mendirikan jembatan darurat dari bambu. Tetapi, hanyut lagi terkena terjangan arus," katanya.
Ia mengatakan, jika warga setempat mengharapkan dibangun jembatan permanen. Karena, jika terus menerus terjadi, tentu sangat menyusahkan warga yang hendak beraktifitas, terutama untuk mengangut kebutuhan pokok warga dan menjual hasil bumi.
"Kalau seperti ini terus warga kami susah. Harga sembako disini mulai diluar batas kewajaran, hampir semua kebutuhan pokok dilokasi sekarang ini melonjak naik," jelasnya.(http://palembang.tribunnews.com)
Tidak ada komentar