Sekda : Memalukan! Banyak PNS Malas
Baturaja Radio - Sekretaris Daerah (Sekda) OKU, H Marwan Sobrie SE MM mengungkapkan kekecewaannya terkait disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan setda OKU. Pasalnya, banyak ditemukan PNS yang masuk kerja di luar jam yang sudah ditentukan yakni pukul 7.30 WIB. Begitu juga dengan pulang kantor lebih awal dari jam kerja yang ditentukan setiap harinya. Parahnya lagi, sebut Marwan, saat ini pimpinan yang menunggu bawahan, bukan bawahan yang menunggu pimpinan. ”Intinya, pegawai katek malu, pimpinan datang pagi dianya (Pegawai,red) datang siang,” ucap Sekda.
Menurutnya, disiplin pegawai sudah sangat jelas diatur dalam undang – undang ASN. Pegawai datang dan pulang kantor sesuai jam kerja. Bukan sebalikanya datang seenaknya saja. ”Dulu pas sebelum jadi pegawai, ngemis – ngemis dan merengek – rengek ingin jadi pegawai. Begitu sudah jadi pegawai, malah seenaknya saja tanpa memahami undang – undang dan peraturan yang ditetapkan Pemerintah bagi setiap PNS,” sebutnya.
Sebagai seorang PNS, lanjut Marwan, seharusnya datang dan pulang sesuai jam kerja yang ditetapkan. Sehingga, pekerjaan di tempat kerjanya dapat diselesaikan sesuai rencana. Sebaliknya, jika datangnya siang dan pulang cepat bagaimana PNS mau bisa menyelesaikan pekerjaanya. “Disiplin pegawai sekarang beda jauh dengan saya. Saya datang duluan sebelum pimpinan datang. Tapi sekarang sebaliknya,” kenangnya.
Lalu apa langkah yang akan dilakukan Pemerintah agar disiplin kerja dan disiplin ngantor pegawai di lingkungan setda OKU tepat waktu? Marwan mengaku akan terus melakukan sidak ke sejumlah ruangan yang ada di lingkungan setda OKU setiap hari.
Selanjutnya, bagi ruangan yang ditemukan tidak ada satu pun pegawainya, maka pihaknya akan mengunci dan mengambil kunci ruangan tersebut. “Selanjutnya pejabatnya akan di panggil,” tegas Marwan.
Lebih jauh mantan Asisten II setda OKU ini menegaskan, kinerja pegawai merupakan salah satu indikator meningkatkan prestasi daerah. Namun, jika disilpin pegawai saja rendah, bagaimana prestasi daerah akan meningkat. “Kalau begini adanya yang ada malah rusak prestasi daerah,” pungkasnya. (http://okes.co.id)
Tidak ada komentar