Menkum: Labora Sitorus Masih Dikejar, Negara Tidak Boleh Kalah
Baturaja Radio - Tim gabungan Polda Papua Barat masih melakukan
pencarian Labora Sitorus yang kabur saat hendak ditangkap untuk
dipindahkan ke LP Cipinang, Jakarta. Menteri Hukum dan HAM Yasonna H
Laoly menegaskan, pihaknya akan menindak tegas Labora.
"Sekarang Beliau masih dalam pengejaran. Kelihatannya ada oknum yang membawa kabur," kata Laoly kepada detikcom, Sabtu (5/3/2016) malam.
Kemenkum HAM sudah berkoordinasi dengan Polri untuk membantu penangkapan Labora yang kabur dari kediamannya di Tampa Garam, Sorong pada Jumat (4/3). Polri menurut Laoly sudah banyak membantu Kemenkum termasuk saat hari rencana penangkapan Labora.
"Negara tidak boleh kalah dengan orang seperti ini. Ditjen PAS tidak punya pasukan untuk mencarinya di luar. Kita meminta bantuan Polri, kemarin Polri membantu kita penuh untuk menangkap Labora, tapi sudah lolos sebelum operasi. Kita tidak akan berhenti," tegas Laoly.
Tim Polda Papua Barat saat ini masih mencari Labora yang dipidana dalam kasus illegal logging dan pencucian uang. Ada 120 personel polisi yang dikerahkan.
"120-an orang," kata Kapolda Papua Barat, Brigjen (Pol) Royke Lumowa saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (6/3).
Pencarian menurutnya dimungkingkan diperluas dari wilayah Papua. "Pencarian bisa sampai ke Manado dan Makassar," sebutnya.
Di luar persoalan pencarian Labora, Menkum diminta menindak tegas jajaran di Lapas Sorong yang diduga lalai atau diduga malah membantu lolosnya Labora.
"Ini harusnya kalapas bertanggung jawab saat Labora keluar masuk penjara tanpa diawasi ketat. Harus diselidiki dugaan keterlibatan sipir atau pegawai lain yang membantu Labora keluar dari penjara tanpa prosedur ketat hingga akhirnya menghilang," kata anggota Komisi III DPR I Putu Sudiartana saat dihubungi terpisah.(https://news.detik.com)
"Sekarang Beliau masih dalam pengejaran. Kelihatannya ada oknum yang membawa kabur," kata Laoly kepada detikcom, Sabtu (5/3/2016) malam.
Kemenkum HAM sudah berkoordinasi dengan Polri untuk membantu penangkapan Labora yang kabur dari kediamannya di Tampa Garam, Sorong pada Jumat (4/3). Polri menurut Laoly sudah banyak membantu Kemenkum termasuk saat hari rencana penangkapan Labora.
"Negara tidak boleh kalah dengan orang seperti ini. Ditjen PAS tidak punya pasukan untuk mencarinya di luar. Kita meminta bantuan Polri, kemarin Polri membantu kita penuh untuk menangkap Labora, tapi sudah lolos sebelum operasi. Kita tidak akan berhenti," tegas Laoly.
Tim Polda Papua Barat saat ini masih mencari Labora yang dipidana dalam kasus illegal logging dan pencucian uang. Ada 120 personel polisi yang dikerahkan.
"120-an orang," kata Kapolda Papua Barat, Brigjen (Pol) Royke Lumowa saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (6/3).
Pencarian menurutnya dimungkingkan diperluas dari wilayah Papua. "Pencarian bisa sampai ke Manado dan Makassar," sebutnya.
Di luar persoalan pencarian Labora, Menkum diminta menindak tegas jajaran di Lapas Sorong yang diduga lalai atau diduga malah membantu lolosnya Labora.
"Ini harusnya kalapas bertanggung jawab saat Labora keluar masuk penjara tanpa diawasi ketat. Harus diselidiki dugaan keterlibatan sipir atau pegawai lain yang membantu Labora keluar dari penjara tanpa prosedur ketat hingga akhirnya menghilang," kata anggota Komisi III DPR I Putu Sudiartana saat dihubungi terpisah.(https://news.detik.com)
Tidak ada komentar