Polisi Temukan Lada dan Ketumbar Bercampur Zat Kimia
Baturaja Radio - Aparat Kepolisian Polda Metro Jaya mengamankan terapor berinisial E (44) atas tindakan usaha pencampuran zat kimia pada bahan masakan Lada dan Ketumbar. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas Lada dan Ketumbar tersebut.
Kasubdit Indag Ditkrimsus, AKBP Agung Marlianto mengatakan, ditemukan kandungan zat kimia Hidrogen Peroksida dalam bumbu masak Lada dan Ketumbar di home industri di kawasan Kosambi Permai Tangerang. Zat tersebut berbahaya bagi kesehatan apa lagi jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Selain itu, kata Agung, ditemukan juga pemakaian zat kimia tersebut melebihi batas aturan yang sudah ditetapkan. Sehingga terlapor saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
"Setelah kami konfirmasi, melalui Lab Forensik dan hasil lab ditemukan kadar di atas ambang batas," katanya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/3).
Ia menjelaskan, kadar yang dibolehkan untuk penggunaan zat tersebut sebatas 0.03 ons. Sedangkan ditemukan dari hasil lab kandungan zat kimia tersebut yang terdapat dalam ketumbar sebanyak 7,5 ons dan Lada sebanyak 0,5 ons.
"Jadi jauh di atas ambang batas yang telah ditentukan dan kami juga sudah coba konfirmasi kepada saksi ahli di kementerian pertanian bahwa ambang batasnya 0,03," katanya.
Agung mengkhawatirkan masyarakat mengkonsumsi bahan masakan tersebut secara terus menerus justru akan menimbulkan penyakit yang tidak didinginkan. Baik dampak kesehatan dalam jangka panjang maupun pendek.
Saat ditanyakan dampak kesehatan yang dimaksud, Agung menjelaskan seperti iritasi di bagian lambung dan perut kembung. "Kalau sampai ambang batas sering dikonsumsi itu bisa mengakibatkan sakit-sakit yang serius," katanya.
Peneliti dari Balai Besar Pascapanen Bogor, Ernani mengatakan, zat berbahaya Hidrogen Peroksida (H2O2) biasanya digunakan untuk pemutih pakaian, pemutih gigi, bleaching, zat anti jamur. Sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia apabila sampai mengkonsumsinya.
Ernani menyarankan supaya para ibu atau asisten rumah tangga untuk membasuh bersih bahan masakan tersebut sebelum dicampur ke bahan lain. Sehingga zat-zat yang menempel tersebut dapat hilang sebelum di masak. "Dicuci bersih dulu sebelum di masak," sarannya.
Ernani menambahkan, sebenarnya lada hitam maupun lada putih berasal dari pohon yang sama. Hanya saja, umur panen yang berbeda sehingga membuat adanya lada hitam dan Lada putih.
Sedangkan untuk manfaatnya sangat banyak. Salah satunya untuk obat kumur, obat batuk, minyak sirih, dan oliris. (republika)
Kasubdit Indag Ditkrimsus, AKBP Agung Marlianto mengatakan, ditemukan kandungan zat kimia Hidrogen Peroksida dalam bumbu masak Lada dan Ketumbar di home industri di kawasan Kosambi Permai Tangerang. Zat tersebut berbahaya bagi kesehatan apa lagi jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Selain itu, kata Agung, ditemukan juga pemakaian zat kimia tersebut melebihi batas aturan yang sudah ditetapkan. Sehingga terlapor saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
"Setelah kami konfirmasi, melalui Lab Forensik dan hasil lab ditemukan kadar di atas ambang batas," katanya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/3).
Ia menjelaskan, kadar yang dibolehkan untuk penggunaan zat tersebut sebatas 0.03 ons. Sedangkan ditemukan dari hasil lab kandungan zat kimia tersebut yang terdapat dalam ketumbar sebanyak 7,5 ons dan Lada sebanyak 0,5 ons.
"Jadi jauh di atas ambang batas yang telah ditentukan dan kami juga sudah coba konfirmasi kepada saksi ahli di kementerian pertanian bahwa ambang batasnya 0,03," katanya.
Agung mengkhawatirkan masyarakat mengkonsumsi bahan masakan tersebut secara terus menerus justru akan menimbulkan penyakit yang tidak didinginkan. Baik dampak kesehatan dalam jangka panjang maupun pendek.
Saat ditanyakan dampak kesehatan yang dimaksud, Agung menjelaskan seperti iritasi di bagian lambung dan perut kembung. "Kalau sampai ambang batas sering dikonsumsi itu bisa mengakibatkan sakit-sakit yang serius," katanya.
Peneliti dari Balai Besar Pascapanen Bogor, Ernani mengatakan, zat berbahaya Hidrogen Peroksida (H2O2) biasanya digunakan untuk pemutih pakaian, pemutih gigi, bleaching, zat anti jamur. Sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia apabila sampai mengkonsumsinya.
Ernani menyarankan supaya para ibu atau asisten rumah tangga untuk membasuh bersih bahan masakan tersebut sebelum dicampur ke bahan lain. Sehingga zat-zat yang menempel tersebut dapat hilang sebelum di masak. "Dicuci bersih dulu sebelum di masak," sarannya.
Ernani menambahkan, sebenarnya lada hitam maupun lada putih berasal dari pohon yang sama. Hanya saja, umur panen yang berbeda sehingga membuat adanya lada hitam dan Lada putih.
Sedangkan untuk manfaatnya sangat banyak. Salah satunya untuk obat kumur, obat batuk, minyak sirih, dan oliris. (republika)
Tidak ada komentar