Unjuk Rasa di Depan Istana, Buruh Minta Pemerintahan Jokowi Hentikan Gelombang PHK
Baturaja Radio - Ribuan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menggelar unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (06/02/2016) siang. Ada dua tuntutan buruh kali ini menyusul terus terjadinya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pekerja di beberapa perusahaan besar.
Pertama, buruh menuntut pemerintahan Jokowi-JK bertanggung jawab untuk segera menghentikan PHK massal gelombang II yang terjadi saat ini.
Di antaranya yang menimpa beberapa perusahaan besar seperti Panasonic, Toshiba, Ford Motor Indonesia, Chevron, perusahaan perbankan, migas, otomotif dan perusahaan elektronik.
Dalam catatan mereka, sudah ada 10 ribu buruh yang di-PHK dalam beberapa bulan terakhir. Belum lagi beberapa perusahaan otomotif dan elektronik yang mulai tidak berani memperpanjang masa kontrak karyawan baru.
Pemicunya, diduga karena paket kebijakan ekonomi dari pemerintah justru tidak berimbas pada daya beli masyarakat.
"Harus ada langkah-langkah cepat dari Presiden Jokowi, pemerintah dan jajaran menteri untuk menghentikan. Jangan sibuk menyangkal, jangan sibuk beretorika. Rakyat dan buruh Indonesia sekarang ini pada posisi ancaman gelombang PHK, Pak," kata Presiden FSPMI, Said Iqbal, di lokasi unjuk rasa.
Said menyangsikan paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah pada beberapa bulan lalu adalah untuk melindungi buruh dari PHK. Sebab, faktanya yang terjadi saat ini adalah gelombang PHK. "Artinya paket kebjakan itu tidak tepat sasaran, tidak efektif, bagi buruh untuk terhindar dari PHK," imbuhnya. (tribunnews)
Tidak ada komentar