Perkenalkan Kulintang, Tradisi dan Budaya Komering yang Hilang, dengan Pesta Bulan Bagha
Baturaja Radio - Tradisi dan budaya Komering yang sudah mulai dilupakan masyarakat perlahan mulai diperkenalkan kembali oleh organisasi adat Jaringan Masyarakat Adat Komering (JAMAK) kepada generasi muda yang muda yang sudah mulai melupakan adat dan budaya Komering.
Ketua JAMAK H Leo Budi Rachmadi SE ketika dikonfirmasi mengaku akan memperkenalkan kembali adat dan budaya nenek moyang Komering yang saat ini perlahan mulai menghilang yang salah satunya adalah ‘pesta bulan bagha’ (Pesta Bulan Purnama) yang akan dilaksanakan pada Selasa (23/2/2016) pukul 19.00 bertempat di rumah limas Pangkusekunyit Kecamatan Martapura.
Puluhan tahun lalu, kata Leo, pesta bulan bagha menjadi kegiatan rutin setiap bulan purnama yang dilaksanakan secara rutin setiap bulan dengan lokasi berbeda-beda di setiap desa dengan puncak acara setiap selesai melakukan pemanenan.
“Pesta bulan bagha menjadi ajang silaturahmi antar masyarakat kala itu. Di sanalah mouli meranai (muda-mudi) berkumpul dan menunjukkan keahlian mereka dalam berpantun, bernyanyi dan keahlian lainnya. Dahulu kegiatan ini merupakan kegiatan yang ditunggu-tunggu masyarakat. Sayangnya seiring berjalannya waktu dan masuknya budaya luar, adat dan budaya tersebut mulai menghilang bahkan hampir sirna,” katanya.
Dikatakan Leo, saat ini hanya sebagian masyarakat saja yang mengetahui dan menjadi saksi sejarah dalam pesta bulan bagha tersebut.
Ke depan, kata dia, JAMAK akan berusaha memperkenalkan kembali adat dan Budaya Komering tersebut sehingga kembali melekat dan menjadi salah satu kegiatan masyarakat.
“Selain pesta bulan bagha, dalam acara tersebut juga akan JAMAK akan meloncing 12 Lagu Komering yang sudah berbentuk DVD yang nantinya akan dipasarkan dan diharapkan menjadi lagu yang selalu dikenang dan menjadi kebanggaan masyarakat Komering baik yang ada di OKU Timur maupun yang ada di Perantauan,” katanya.
Pesta bulan bagha dan loncing lagu komering tersebut kata Leo, rencananya akan dihadiri oleh Bupati OKU Timur HM Kholid MD, sejumlah tokoh agama dan masyarakat Komering seperti Ir H syahrial Oesman, H Herman Deru, Eddy Santana, Mularis Djahri, Didi Apriadi, dan Juanda.(Tribunnews)
Ketua JAMAK H Leo Budi Rachmadi SE ketika dikonfirmasi mengaku akan memperkenalkan kembali adat dan budaya nenek moyang Komering yang saat ini perlahan mulai menghilang yang salah satunya adalah ‘pesta bulan bagha’ (Pesta Bulan Purnama) yang akan dilaksanakan pada Selasa (23/2/2016) pukul 19.00 bertempat di rumah limas Pangkusekunyit Kecamatan Martapura.
Puluhan tahun lalu, kata Leo, pesta bulan bagha menjadi kegiatan rutin setiap bulan purnama yang dilaksanakan secara rutin setiap bulan dengan lokasi berbeda-beda di setiap desa dengan puncak acara setiap selesai melakukan pemanenan.
“Pesta bulan bagha menjadi ajang silaturahmi antar masyarakat kala itu. Di sanalah mouli meranai (muda-mudi) berkumpul dan menunjukkan keahlian mereka dalam berpantun, bernyanyi dan keahlian lainnya. Dahulu kegiatan ini merupakan kegiatan yang ditunggu-tunggu masyarakat. Sayangnya seiring berjalannya waktu dan masuknya budaya luar, adat dan budaya tersebut mulai menghilang bahkan hampir sirna,” katanya.
Dikatakan Leo, saat ini hanya sebagian masyarakat saja yang mengetahui dan menjadi saksi sejarah dalam pesta bulan bagha tersebut.
Ke depan, kata dia, JAMAK akan berusaha memperkenalkan kembali adat dan Budaya Komering tersebut sehingga kembali melekat dan menjadi salah satu kegiatan masyarakat.
“Selain pesta bulan bagha, dalam acara tersebut juga akan JAMAK akan meloncing 12 Lagu Komering yang sudah berbentuk DVD yang nantinya akan dipasarkan dan diharapkan menjadi lagu yang selalu dikenang dan menjadi kebanggaan masyarakat Komering baik yang ada di OKU Timur maupun yang ada di Perantauan,” katanya.
Pesta bulan bagha dan loncing lagu komering tersebut kata Leo, rencananya akan dihadiri oleh Bupati OKU Timur HM Kholid MD, sejumlah tokoh agama dan masyarakat Komering seperti Ir H syahrial Oesman, H Herman Deru, Eddy Santana, Mularis Djahri, Didi Apriadi, dan Juanda.(Tribunnews)
Tidak ada komentar