Pasien DBD di RSUD OKU Timur Mencapai 27 Pasien
Baturaja Radio - Jumlah Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang masuk ke Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) OKU Timur Desa Tulusayu, Kecamatan Belitang Madang Raya tercatat berjumlah sebanyak 27 pasien.
Jumlah tersebut terhitung banyak mengingat hanya dalam kurun waktu Januari-Februari 2016. Dari 27 kasus tersebut, sebagian besar pasien sudah pulang dan hanya dua pasien yang saat ini masih menjalani rawat inap di RSUD tersebut.
Direktur RSUD OKU Timur dr Sugihartono MSC dikonfirmasi Rabu (3/2/2016) mengungkapkan, saat ini sebagian besar pasien DBD sudah pulang dan hanya tersisa dua pasien lagi yang sudah melewati masa kritis.
Namun jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah seiring dengan tingginya curah hujan yang menyebabkan banyaknya genangan air yang bisa menjadi salah satu lokasi nyamuk dalam berkembang biak.
“Hujan yang turun menyebabkan banyak genangan air. Dalam ilmu epidemiologi, wabah DBD dapat meningkat dengan asumsi pada musim hujan banyak air tergenang sehingga meningkatkan populasi nyamuk aedes aegypti," katanya.
Sedangkan untuk wabah Zika yang saat ini merupakan salah satu penyakit yang meresahkan masyarakat, dr Sugi memastikan belum ada masyarakat OKU Timur yang terjangkit wabah Zika.
“Virus Zika sendiri ditularkan melalui nyamuk. Adapun gejala yang dialaminya hampir mirip dengan gejala DBD. Namun pasien yang terjangkit wabah Zika biasanya terlihat dari mata yang memerah, dan penularan orang ke orang hampir mirip dengan hepatitis, seperti media air liur, darah dan hubungan intim,” katanya.
Dr Sugi menghimbau kepada masyarakat untuk terus menjaga lingkungan dari perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, dengan cara 3M menutup penampungan air, menguras penampungan air dan mengubur sampah yang dapat menampung air. (TribunNews)
Jumlah tersebut terhitung banyak mengingat hanya dalam kurun waktu Januari-Februari 2016. Dari 27 kasus tersebut, sebagian besar pasien sudah pulang dan hanya dua pasien yang saat ini masih menjalani rawat inap di RSUD tersebut.
Direktur RSUD OKU Timur dr Sugihartono MSC dikonfirmasi Rabu (3/2/2016) mengungkapkan, saat ini sebagian besar pasien DBD sudah pulang dan hanya tersisa dua pasien lagi yang sudah melewati masa kritis.
Namun jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah seiring dengan tingginya curah hujan yang menyebabkan banyaknya genangan air yang bisa menjadi salah satu lokasi nyamuk dalam berkembang biak.
“Hujan yang turun menyebabkan banyak genangan air. Dalam ilmu epidemiologi, wabah DBD dapat meningkat dengan asumsi pada musim hujan banyak air tergenang sehingga meningkatkan populasi nyamuk aedes aegypti," katanya.
Sedangkan untuk wabah Zika yang saat ini merupakan salah satu penyakit yang meresahkan masyarakat, dr Sugi memastikan belum ada masyarakat OKU Timur yang terjangkit wabah Zika.
“Virus Zika sendiri ditularkan melalui nyamuk. Adapun gejala yang dialaminya hampir mirip dengan gejala DBD. Namun pasien yang terjangkit wabah Zika biasanya terlihat dari mata yang memerah, dan penularan orang ke orang hampir mirip dengan hepatitis, seperti media air liur, darah dan hubungan intim,” katanya.
Dr Sugi menghimbau kepada masyarakat untuk terus menjaga lingkungan dari perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, dengan cara 3M menutup penampungan air, menguras penampungan air dan mengubur sampah yang dapat menampung air. (TribunNews)
Tidak ada komentar