Dorong Pemerintah Memotivasi Petani OKUS, Tanam-tanaman Waktunya Pendek
Baturaja Radio - Anggota Komisi IV DPRD Sumsel
dari Dapil V, Meriadi mendorong agar pemerintah bisa memotivasi warga
petani di OKU Selatan untuk menanam tanaman yang bisa menghasilkan dalam
jangka waktu pendek.
"Bagaimana pemerintah memotivasi nanam tanaman yang waktunya pendek. Semesternyo apo, triwulannyo ado. Sekarang apo," ungkap Meriadi saat menghadiri Rakorcab PBB Kota Palembang di Hotel Fave, Minggu (21/2/2016).
Meriadi yang merupakan PAW (Pengganti Antar Waktu) anggota yang lama dari Partai Bulan Bintang Wahab, Nawawi yang mencalonkan diri Cabup OKU Selatan mengatakan di Dapil V itu bukan persoalan.
Infrastruktur dasar, transportasi, kesehatan, pendidikan. Potensi daerah pertanian, perkebunan cukup besar.
"Kami punya peta lahan persawahan ataran sawah rugai 2500 hektare sekarang jadi kebun kopi tanpa ada irigasi. Terpaksa diganti kopi karena nak buat sawah banyunyo katek. Pasti kita akan dorong itu. Tapi karena anggaran 2016 kita belum ikut. Barangkali di APBD Perubahan," kata Meriadi.
Menurutnya, pertanian masyarakat mengalami kemunduran sejak irigasi hancur buatan peninggalan orangtua zaman dulu.
"Pendangkalan sungai. Bendungan Komering itu sumbernya dari OKU Selatan. Tidak imbang penghasilan kopi. Kopi setahun sekali. Paling 4 bulan. Ngutang lagi. Terlilit rentinir," tegasnya.(Tribunnews)
"Bagaimana pemerintah memotivasi nanam tanaman yang waktunya pendek. Semesternyo apo, triwulannyo ado. Sekarang apo," ungkap Meriadi saat menghadiri Rakorcab PBB Kota Palembang di Hotel Fave, Minggu (21/2/2016).
Meriadi yang merupakan PAW (Pengganti Antar Waktu) anggota yang lama dari Partai Bulan Bintang Wahab, Nawawi yang mencalonkan diri Cabup OKU Selatan mengatakan di Dapil V itu bukan persoalan.
Infrastruktur dasar, transportasi, kesehatan, pendidikan. Potensi daerah pertanian, perkebunan cukup besar.
"Kami punya peta lahan persawahan ataran sawah rugai 2500 hektare sekarang jadi kebun kopi tanpa ada irigasi. Terpaksa diganti kopi karena nak buat sawah banyunyo katek. Pasti kita akan dorong itu. Tapi karena anggaran 2016 kita belum ikut. Barangkali di APBD Perubahan," kata Meriadi.
Menurutnya, pertanian masyarakat mengalami kemunduran sejak irigasi hancur buatan peninggalan orangtua zaman dulu.
"Pendangkalan sungai. Bendungan Komering itu sumbernya dari OKU Selatan. Tidak imbang penghasilan kopi. Kopi setahun sekali. Paling 4 bulan. Ngutang lagi. Terlilit rentinir," tegasnya.(Tribunnews)
Tidak ada komentar