GARA-GARA TIMBUNAN DI PANGKAL JEMBATAN, AKSES JALAN OKU - OKI VIA PENINJAUAN LUMPUH
Batu raja Radio - Akses transportasi di wilayah
Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menuju wilayah Kabupaten tetangga
Ogan Komering Ilir (OKI) di Desa Durian Kecamatan Peninjauan Kabupaten
OKU, lumpuh.
Penyebabnya adalah tanah
timbunan di oprit (pangkal) jembatan yang baru dibangun melalui proyek
APBD Propinsi tahun 2015 itu menghambat laju kendaraan yang
melintas.
Tanah tersebut menjadi becek
dan berlumpur lantaran diguyur hujan tadi malam (12/1). Sehingga
menyulitkan kendaraan yang hendak melintas, baik dari arah Baturaja
maupun dari arah sebaliknya.
Gara-gara itu pula, tiga unit
truk (dua diantaranya truk tangki terjebak (tepater) di tanah
berlumpur persis di pangkal jembatan. Dua truk terjebak dari arah
Peninjauan, satunya terjebak dari arah berlawanan.
Alhasil, berdasarkan pantauan
Rakyat Merdeka Online Sumsel siang (13/1) sekitar pukul 11.00 WIB,
kondisi tersebut menyebabkan akses transportasi dari kedua arah
lumpuh. Puluhan kendaraan ngantri sepanjang 2 kilometer.
Kendaraan terpaksa ngantri sembari menunggu tanah becek berlumpur itu diratakan oleh satu unit alat berat (penggilas tanah).
"Kami sudah terjebak ngantri disini sejak subuh tadi Pak," ujar salah satu sopir truk pengangkut barang.
Sama halnya dengan sopir truk
lainnya Andi (36), yang mengaku hendak ke OI. Dirinya ngantri disana
sejak pukul 08.00 WIB pagi tadi.
Nazarudin, kepala desa (Kades)
Durian menuturkan, bahwa jembatan tersebut dibangun sejak tahun lalu
(2015). Namun hingga Januari ini tidak juga selesai.
"Sedari awal saya tidak yakin selesai pada 31 Desember lalu. Dalam waktu tiga bulan, dak kan selesai lah. Seharusnya diperpanjang lagi kalu memang tidak selesai," ujar Kades.
Sementara itu, salah satu Anggota DPRD OKU asal Dapil IV Peninjauan, Feri Rizki, tampak ikut terjebak di jalan tersebut.
"Kondisi
macam ini meresahkan. Jelasnya mengganggu kelancaran lalu lintas dan
roda perekonomian. Saya pun dua hari ini tidak Ngantor gara gara jalan
rusak ini," cetus dia politisi muda PDIP yang duduk di Komisi I DPRD
OKU.
Danramil Peninjauan, Kapten CZI Handayani lebih menyoroti masalah konstruksi bangunan jembatan tersebut.
"Permasalahannya
disini adalah konstruksinya. Masak timbunannya tanah. Ketika begini
kejadiannya, pemborongnya juga tidak tahu dimana," ujar Handayani
dibincangi di lokasi.
Kondisi
ini kata dia, terjadi setiap hujan turun. Khusus untuk kejadian yang
terjadi hari ini, dikarenakan hujan yang mengguyur tadi malam.
Diketahui,
bahwa proyek jembatan air siringan di Desa Durian Kecamatan Peninjauan
tersebut dikerjakan pakai dana APBD Propinsi tahun 2015 sebesar Rp6,2
Miliar. Dikerjakan oleh PT TRA dengan masa kerja 10 Juli 2015 - 10
Januari 2016 (180 hari kalender).(rmolsumsel.com)
Tidak ada komentar