Demi Madu Sialang, Pengusaha Korea Berani Bayar Mahal
Baturaja Radio - Sejak awal peradaban manusia, madu merupakan produk lebah yang khasiatnya sangat populer. Manusia telah memanfaatkan madu sebagai obat, kosmetik, perawatan kecantikan, bumbu penyedap, untuk campuran makanan.
Beberapa ahli ilmu pengetahuan mengungkapkan pujian tentang manfaat madu, seperti Ibnu Sina, sarjana yang terkenal di bidang kedokteran dan filsafat berumur 100 tahun pada tahun 1952, menyatakan pendapat bahwa madu merupakan unsur yang dapat memperpanjang umur serta dapat memelihara kesanggupan bekerja di hari tua. Ia dalam usia lanjut masih tampak sehat dan segar-bugar layaknya seorang pemuda. Bapak kedokteran dunia ini mengatakan, resep awet mudanya adalah makanan yang dikonsumsinya selalu dicampur dengan madu.
Bahkan dalam kitab Suci Alquran ada satu surat yang khusus membahas tentang madu lebah (Surat An-Nahl). Disebutkan dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Khusus di Baturaja, Ogan Komering Ulu, Sumsel, memiliki kekayaan berlimpah sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa. Diantaranya, lebah madu yang memproduksi madu. Di kabupaten yang berjuluk Bumi Sebimbing Sekundang, ini memiliki sebaran madu lebah hampir merata di setiap kecamatan. Tapi sentranya ada di Kecamatan Ulu Ogan dan Merbau Kecamatan Lubukbatang.
Fakta mengejutkan, ternyata madu sialang super dari hutan OKU ini sudah bertahun-tahun beredar di sejumlah kota di tanah air. Seperti, Jakarta, Yogyakara, Medan, Bangka dan Solo. Di Solo menjadi pelengkap untuk membuat jamu, bahkan madu asli OKU sudah diekspor ke Korea melalui pedagang pengumpul.
Menurut Zairi, seorang pedagang pengumpul madu sekaligus pemilik usaha CV Cahaya Madu di Pasar Batu Marta I, Kecamatan Lubukraja, OKU, sejak delapan tahun terakhir dirinya juga menjalin kerjasama dengan pengusaha asal Korea bernama Mr Tah Kwe Hok.
Bahkan pengusaha Korea sering ikut membeli langsung ke petani madu di hutan. Kalau Zairi membeli dengan harga Rp 40 per kilogram, pengusaha Korea yang rutin datang ke OKU memborong sebanyak mungkin bahkan berani membeli dengan harga dua kali lipat dari Zairi.
Beberapa ahli ilmu pengetahuan mengungkapkan pujian tentang manfaat madu, seperti Ibnu Sina, sarjana yang terkenal di bidang kedokteran dan filsafat berumur 100 tahun pada tahun 1952, menyatakan pendapat bahwa madu merupakan unsur yang dapat memperpanjang umur serta dapat memelihara kesanggupan bekerja di hari tua. Ia dalam usia lanjut masih tampak sehat dan segar-bugar layaknya seorang pemuda. Bapak kedokteran dunia ini mengatakan, resep awet mudanya adalah makanan yang dikonsumsinya selalu dicampur dengan madu.
Bahkan dalam kitab Suci Alquran ada satu surat yang khusus membahas tentang madu lebah (Surat An-Nahl). Disebutkan dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Khusus di Baturaja, Ogan Komering Ulu, Sumsel, memiliki kekayaan berlimpah sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa. Diantaranya, lebah madu yang memproduksi madu. Di kabupaten yang berjuluk Bumi Sebimbing Sekundang, ini memiliki sebaran madu lebah hampir merata di setiap kecamatan. Tapi sentranya ada di Kecamatan Ulu Ogan dan Merbau Kecamatan Lubukbatang.
Fakta mengejutkan, ternyata madu sialang super dari hutan OKU ini sudah bertahun-tahun beredar di sejumlah kota di tanah air. Seperti, Jakarta, Yogyakara, Medan, Bangka dan Solo. Di Solo menjadi pelengkap untuk membuat jamu, bahkan madu asli OKU sudah diekspor ke Korea melalui pedagang pengumpul.
Menurut Zairi, seorang pedagang pengumpul madu sekaligus pemilik usaha CV Cahaya Madu di Pasar Batu Marta I, Kecamatan Lubukraja, OKU, sejak delapan tahun terakhir dirinya juga menjalin kerjasama dengan pengusaha asal Korea bernama Mr Tah Kwe Hok.
Bahkan pengusaha Korea sering ikut membeli langsung ke petani madu di hutan. Kalau Zairi membeli dengan harga Rp 40 per kilogram, pengusaha Korea yang rutin datang ke OKU memborong sebanyak mungkin bahkan berani membeli dengan harga dua kali lipat dari Zairi.
Menurut informasi kata Zairi, puluhan ton madu sialang yang dibeli Mr Tah Kwe Hok dijual kembali di Korea dengan harga mencapai Rp 1 juta per kilogram. Di negeri Korea, madu Sialang asal OKU diproduksi untuk obat, kosmetik seperti sabun, sampo, dan lain-lain.
Menurut Zairi, kendala yang dihadapinya adalah masalah modal, padahal prospek usaha ini sangat menjanjikan, kualitas Madu Sialang Super asal OKU sudah sangat terkenal di Pulau Jawa.
Setiap bulan puluhan ton madu murni dikirim ke berbagai kota di Pulau Jawa. Zairi menjual produk madu murni bahan terjamin dengan nama Madu Zairi, madu Sialang yang sudah dikemas dari ukuran 200 gram sampai 500 gram. Kemudian juga menjual produk manisan madu untuk bahan makan seperti jeli perbulannya 50 ton.
Selain itu juga menjual lilin madu (ampas madu, red), ampas madu yang sudah melalui proses penyaringan ini tetap memiliki nilai rupiah.
Menurut Endang, istri Zairi, lilin madu ini dikirim ke Yogyakarta untuk bahan membuat batik tulis. Selama ini lilin madu sialang sangat diburu oleh pengusaha, batik di Indonesia untuk melukis batik seperti Yogya, Solo. Satu bulan pihaknya mengirim 50 ton per bulan dengan harga Rp 50 juta/ton.
Sementara untuk obat dan kosmetik pihaknya sudah bekerja sama dengan CV Madu Mutiara Ibu Jakarta. Madu sialang Zairi diproduksi untuk sabun Cream Madu Mutiara dengan khasiat untuk membersihkan, mengembalikan kelembaban kulit dan mengurangi flek dan jerawat.
Selain itu juga ada Shampoo Madu Muatiara, Propolis Madu Mutiara. Untuk obat, Zairi mengaku sudah bisa meramu tapi baru untuk lingkungan keluarga saja. Hingga saat ini Zairi mengaku masih terkendala modal untuk mengembangkan usahanya, Pemerintah Daerah Kabupaten OKU baru sebatas memberi perizinan saja. Itulah sebabnya pihaknya berharap ada pihak yang peduli membantu permodalan untuk mengembangkan usaha yang sudah digelutinya sejak delapan tahun terakhir.(Sripoku.com)
Menurut Zairi, kendala yang dihadapinya adalah masalah modal, padahal prospek usaha ini sangat menjanjikan, kualitas Madu Sialang Super asal OKU sudah sangat terkenal di Pulau Jawa.
Setiap bulan puluhan ton madu murni dikirim ke berbagai kota di Pulau Jawa. Zairi menjual produk madu murni bahan terjamin dengan nama Madu Zairi, madu Sialang yang sudah dikemas dari ukuran 200 gram sampai 500 gram. Kemudian juga menjual produk manisan madu untuk bahan makan seperti jeli perbulannya 50 ton.
Selain itu juga menjual lilin madu (ampas madu, red), ampas madu yang sudah melalui proses penyaringan ini tetap memiliki nilai rupiah.
Menurut Endang, istri Zairi, lilin madu ini dikirim ke Yogyakarta untuk bahan membuat batik tulis. Selama ini lilin madu sialang sangat diburu oleh pengusaha, batik di Indonesia untuk melukis batik seperti Yogya, Solo. Satu bulan pihaknya mengirim 50 ton per bulan dengan harga Rp 50 juta/ton.
Sementara untuk obat dan kosmetik pihaknya sudah bekerja sama dengan CV Madu Mutiara Ibu Jakarta. Madu sialang Zairi diproduksi untuk sabun Cream Madu Mutiara dengan khasiat untuk membersihkan, mengembalikan kelembaban kulit dan mengurangi flek dan jerawat.
Selain itu juga ada Shampoo Madu Muatiara, Propolis Madu Mutiara. Untuk obat, Zairi mengaku sudah bisa meramu tapi baru untuk lingkungan keluarga saja. Hingga saat ini Zairi mengaku masih terkendala modal untuk mengembangkan usahanya, Pemerintah Daerah Kabupaten OKU baru sebatas memberi perizinan saja. Itulah sebabnya pihaknya berharap ada pihak yang peduli membantu permodalan untuk mengembangkan usaha yang sudah digelutinya sejak delapan tahun terakhir.(Sripoku.com)
Tidak ada komentar