Banyak minum pertolongan pertama anak DBD
Baturaja Radio - Pakar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan asupan minum yang banyak dapat menjadi pertolongan pertama pada anak yang demam secara tiba-tiba dan diduga terkena demam berdarah dengue (DBD).
"Jika anak demam mendadak dengan suhu yang tinggi, berikan saja minum air putih sesering mungkin agar tidak dehidrasi. Bisa juga dengan memberi minuman bernutrisi seperti jus," kata Ketua Divisi Infeksi Departemen Kesehatan Anak FKUI Dr. Mulya Rahma Karyanti saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Wanita yang biasa disapa Karyanti itu mengatakan, seringkali orangtua meremehkan kondisi anak yang demam tiba-tiba, namun mereka tidak mengetahui mungkin saja demam tersebut gejala DBD.
Selain air putih dan jus, cairan elektrolit, seperti susu dengan nutrisi yang lengkap juga dapat diberikan pada anak berusia 7-12 tahun.
Untuk pemberian obat, Karyanti menyarankan obat penurun panas yang berkomposisi paracetamol dapat diberikan selama empat jam sekali.
Sementara itu, anak juga perlu dikompres dengan air hangat di daerah lipatan lemak.
"Orang tua seringkali salah memahami bahwa mengompres itu di bagian jidat. Yang dikompres sebenarnya daerah lipatan, seperti ketiak dan pangkal paha. Kalau di jidat, tentu terhalang oleh tengkorak kepala," kata dokter spesialisasi Kedokteran Anak tersebut.
Karyanti menjelaskan prinsip obat pada anak penderita DBD adalah dengan memberinya banyak cairan agar tidak dehidrasi. Jika anak sulit untuk diberi asupan minum, cara terakhir adalah dengan memberi infus.
Berdasarkan data WHO, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi dengan beban ekonomi mencapai 300 juta dolar AS per tahun. (antarasumsel)
"Jika anak demam mendadak dengan suhu yang tinggi, berikan saja minum air putih sesering mungkin agar tidak dehidrasi. Bisa juga dengan memberi minuman bernutrisi seperti jus," kata Ketua Divisi Infeksi Departemen Kesehatan Anak FKUI Dr. Mulya Rahma Karyanti saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Wanita yang biasa disapa Karyanti itu mengatakan, seringkali orangtua meremehkan kondisi anak yang demam tiba-tiba, namun mereka tidak mengetahui mungkin saja demam tersebut gejala DBD.
Selain air putih dan jus, cairan elektrolit, seperti susu dengan nutrisi yang lengkap juga dapat diberikan pada anak berusia 7-12 tahun.
Untuk pemberian obat, Karyanti menyarankan obat penurun panas yang berkomposisi paracetamol dapat diberikan selama empat jam sekali.
Sementara itu, anak juga perlu dikompres dengan air hangat di daerah lipatan lemak.
"Orang tua seringkali salah memahami bahwa mengompres itu di bagian jidat. Yang dikompres sebenarnya daerah lipatan, seperti ketiak dan pangkal paha. Kalau di jidat, tentu terhalang oleh tengkorak kepala," kata dokter spesialisasi Kedokteran Anak tersebut.
Karyanti menjelaskan prinsip obat pada anak penderita DBD adalah dengan memberinya banyak cairan agar tidak dehidrasi. Jika anak sulit untuk diberi asupan minum, cara terakhir adalah dengan memberi infus.
Berdasarkan data WHO, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi dengan beban ekonomi mencapai 300 juta dolar AS per tahun. (antarasumsel)
Tidak ada komentar