Pemerintah Bagi-bagi 100.000 Alsintan Tahun Depan
Baturaja Radio - Upaya pemerintah mendorong produktivitas pertanian terus dilakukan. Salah satunya dengan menyalurkan alsintan atau alat mesin pertanian kepada kelompok-kelompok tani.
Rencananya, Kementerian Pertanian akan menyalurkan 100.000 alsintan tahun depan. Alsintan itu antara lain berupa traktor, pompa air, alat tanam rice transplanter, alat panen combine harvester, dryer padi dan jagung, corn sheller, mesin giling dan lain-lain.
"Penyaluran alsintan berdasarkan usulan kelompok tani, gabungan kelompok tani, atau UPJA (usaha pelayanan jasa alat dan mesin pertanian) yang disampaikan kepada Dinas Pertanian Kabupaten/Kota atau Dinas Pertanian Provinsi secara e-proposal," ujar Direktur Alsintan Kementerian Pertanian, Suprapti dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/12/2015).
Suprapti menjelaskan, untuk menjamin penyaluran tepat sasaran dan tanpa KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme), pengadaan alsintan dilakukan secara e-purchasing/e-catalog. Dalam hal ini harga alsintan mengacu pada harga yg tercantuam dalam e catalog LKPP yang dinego kembali oleh pejabat pengadaan karena pembelian alsin dalam jumlah yang besar.
Selain itu, penyaluran alsintan berdasarkan alokasi anggaran yang tercantum dalam DIPA Kementan, selanjutnya pelaksanaan pengadaan ditangani sepenuhnya di masing-masing Eselon I terkait bersama Distan Provinsi di Seluruh Indonesia.
"Semua pelaksana melakukan pengadaan dengan sistem e-catalog," kata Suprapti. (detik.com)
Rencananya, Kementerian Pertanian akan menyalurkan 100.000 alsintan tahun depan. Alsintan itu antara lain berupa traktor, pompa air, alat tanam rice transplanter, alat panen combine harvester, dryer padi dan jagung, corn sheller, mesin giling dan lain-lain.
"Penyaluran alsintan berdasarkan usulan kelompok tani, gabungan kelompok tani, atau UPJA (usaha pelayanan jasa alat dan mesin pertanian) yang disampaikan kepada Dinas Pertanian Kabupaten/Kota atau Dinas Pertanian Provinsi secara e-proposal," ujar Direktur Alsintan Kementerian Pertanian, Suprapti dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/12/2015).
Suprapti menjelaskan, untuk menjamin penyaluran tepat sasaran dan tanpa KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme), pengadaan alsintan dilakukan secara e-purchasing/e-catalog. Dalam hal ini harga alsintan mengacu pada harga yg tercantuam dalam e catalog LKPP yang dinego kembali oleh pejabat pengadaan karena pembelian alsin dalam jumlah yang besar.
Selain itu, penyaluran alsintan berdasarkan alokasi anggaran yang tercantum dalam DIPA Kementan, selanjutnya pelaksanaan pengadaan ditangani sepenuhnya di masing-masing Eselon I terkait bersama Distan Provinsi di Seluruh Indonesia.
"Semua pelaksana melakukan pengadaan dengan sistem e-catalog," kata Suprapti. (detik.com)
Tidak ada komentar