Menggerakkan Potensi Perekonomian Desa
Baturaja Radio - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar berharap, seluruh masyarakat desa segera bekerja mengoptimalkan semua resources yang ada di desanya.
"Desa-desa di Indonesia sangat subur dan gudangnya potensi. Mualai dari aneka buah-buahan, aneka bunga, kerajinan UMKM, sektor pertanian, keindahan alam. Dan banyak potensi lain yang bisa di-eksplore untuk kemajuan ekonomi desa dan kawasan perdesaan," ujar Menteri Marwan, Selasa (8/12/2015).
Dijelaskan, jika semua potensi desa bisa dikelola dengan optimal, maka ekonomi masyarakat desa pasti akan ikut bergerak. Dengan mengelola potensi yang ada, maka tidak akan ada masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari karena roda perekonomian desa akan berjalan dengan baik dan merata.
"Ini yang terus kita dorong. Di desa banyak jenis buah-buahan, jangan sampai buah impor terus membanjiri. Demikian juga potensi sektor pertanian, UMKM, dan banyak lagi potensi lain yang bisa membantu menggerakkan perekonomian desa dan kawasan perdesaan," kata Marwan.
"Sekali lagi saya katakan, banyak sekali potensi desa yang bisa dikembangkan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat desa,” ujarnya.
Menteri Marwan menambakan, dukungan pemerintah terhadap kemajuan desa sudah oprimal. Selain ada pengakuan dan pemberian kewenangan, juga ada Dana Desa yang bisa dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur desa dan pembangunan ekonomi desa berbasis potensi.
Kementerian Desa sendiri adalah pengawal implementasi UU Desa, sekaligus mengarahkan desa-desa agar bisa mengelola potensi yang dimilikinya, termasuk mengawal penggunaan Dana Desa.
"Kami mendorong terus agar desa-desa bisa sejahtera dan mandiri. Ini ikhtiar bersama yang harus dilakukan karena pada adasarnya desa-desa itu sudah kaya akan potensi namun belum digarap secara baik. Padahal jika dikelola, saya yakin ekonomi masyarakat desa akan bangkit," imbuhnya.
Ia mengingatkan, pemerintah Jokowi telah mengarahkan kebijakan membangun desa sebagai salah satu prioritas utama pembangunan nasional. Ini dituangkan dalam Naca Cita ketiga, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
"Desa-desa ditempatkan sebagai subjek pembangunan. Mayarakat desa adalah pelaku pembangunan. Paradigma ini harus benar-benar dihayati dan dilaksanakan secara penuh oleh semua elemen bangsa," tegasnya.(Sripoku)
"Desa-desa di Indonesia sangat subur dan gudangnya potensi. Mualai dari aneka buah-buahan, aneka bunga, kerajinan UMKM, sektor pertanian, keindahan alam. Dan banyak potensi lain yang bisa di-eksplore untuk kemajuan ekonomi desa dan kawasan perdesaan," ujar Menteri Marwan, Selasa (8/12/2015).
Dijelaskan, jika semua potensi desa bisa dikelola dengan optimal, maka ekonomi masyarakat desa pasti akan ikut bergerak. Dengan mengelola potensi yang ada, maka tidak akan ada masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari karena roda perekonomian desa akan berjalan dengan baik dan merata.
"Ini yang terus kita dorong. Di desa banyak jenis buah-buahan, jangan sampai buah impor terus membanjiri. Demikian juga potensi sektor pertanian, UMKM, dan banyak lagi potensi lain yang bisa membantu menggerakkan perekonomian desa dan kawasan perdesaan," kata Marwan.
"Sekali lagi saya katakan, banyak sekali potensi desa yang bisa dikembangkan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat desa,” ujarnya.
Menteri Marwan menambakan, dukungan pemerintah terhadap kemajuan desa sudah oprimal. Selain ada pengakuan dan pemberian kewenangan, juga ada Dana Desa yang bisa dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur desa dan pembangunan ekonomi desa berbasis potensi.
Kementerian Desa sendiri adalah pengawal implementasi UU Desa, sekaligus mengarahkan desa-desa agar bisa mengelola potensi yang dimilikinya, termasuk mengawal penggunaan Dana Desa.
"Kami mendorong terus agar desa-desa bisa sejahtera dan mandiri. Ini ikhtiar bersama yang harus dilakukan karena pada adasarnya desa-desa itu sudah kaya akan potensi namun belum digarap secara baik. Padahal jika dikelola, saya yakin ekonomi masyarakat desa akan bangkit," imbuhnya.
Ia mengingatkan, pemerintah Jokowi telah mengarahkan kebijakan membangun desa sebagai salah satu prioritas utama pembangunan nasional. Ini dituangkan dalam Naca Cita ketiga, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
"Desa-desa ditempatkan sebagai subjek pembangunan. Mayarakat desa adalah pelaku pembangunan. Paradigma ini harus benar-benar dihayati dan dilaksanakan secara penuh oleh semua elemen bangsa," tegasnya.(Sripoku)
Tidak ada komentar