Baturaja Radio - Aliran Sungai Komering di Kabupaten OKU Timur
dalam beberapa hari terakhir terus meluap akibat dampak hujan yang
turun secara terus menerus baik di daerah hulu sungai Kabupaten OKU
Selatan maupun di wilayah Martapura.
Dari pengamatan, luapan air sungai yang terus meninggi membuat warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai Komering was-was akan terjadi luapan air yang dapat menyebabkan banjir.
Setiap tahun sejumlah wilayah di Kabupaten OKU Timur selalu dilanda banjir akibat luapan sungai Komering. Meski saat ini belum ada wilayah yang dilanda banjir, namun warga tetap waspada dengan mengamankan sejumlah barang berharga agar tidak terendam banjir
Sedikitnya 15 kecamatan terdata di OKU Timur berpotensi banjir setiap tahunnya akibat luapan sungai Komering mulai dari pemukiman, persawahan hingga perkebunan warga. Setiap tahun 15 kecamatan tersebut selalu dilanda banjir akibat luapan sungai komering.
Adapun 15 kecamatan tersebut masing-masing kecamatan Bunga Mayang hingga kecamatan Cempaka, lokasinya dekat dengan bantaran sungai Komering dan sebagian tertentu wilayah Belitang yang disebabkan oleh luapan Sungai Belitang.
“Sejak beberapa tahun terakhir wilayah yang berlokasi di bantaran sungai komering selalu mengalami banjir. Belum ada upaya dari pemerintah untuk menanggulanginya. Mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi banjir. Namun demikian warga tetap waspada saat melihat sungai komering mulai meluap,” ungkap Ata (32) Warga Cempaka dikonfirmasi Minggu (12/12).
Menurut Ata, salah satu penyebab banjir diwilayah Cempaka disebabkan oleh bendungan yang tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan air menyebar ke sejumlah pemukiman dan perkebunan warga. Akibat genangan air yang cukup lama kata dia, ratusan pohon duku warga mati.
Selain itu, perekonomian warga juga lumpuh karena sebagian besar pemukiman dan kebun warga terendam air.
“Mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi banjir lagi karena aliran sungai dan bendungan sudah diperbaiki tahun lalu. Warga hanya bisa berdoa agar banjir tidak terjadi,” katanya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Timur Rusman ketika dikonfirmasi mengatakan, hingga saat ini OKU Timur masih aman dan belum ada wilayah yang terkena bencana banjir.
Namun meski demikian pihaknya tetap meminta kepada warga dan aparat pemerintah mulai dari kades hingga camat agar segera melaporkan kepada pemerintah daerah jika terjadi bencana di suatu wilayah.
“Memang ada 15 kecamatan yang rawan bencana di OKU Timur. Namun hanya enam kecamatan yang benar-benar siaga karena memang berbatasan langsung dengan bantaran sungai yang berpotensi banjir, longsor maupun angin putting beliung,” katanya(Tribunnews)
Dari pengamatan, luapan air sungai yang terus meninggi membuat warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai Komering was-was akan terjadi luapan air yang dapat menyebabkan banjir.
Setiap tahun sejumlah wilayah di Kabupaten OKU Timur selalu dilanda banjir akibat luapan sungai Komering. Meski saat ini belum ada wilayah yang dilanda banjir, namun warga tetap waspada dengan mengamankan sejumlah barang berharga agar tidak terendam banjir
Sedikitnya 15 kecamatan terdata di OKU Timur berpotensi banjir setiap tahunnya akibat luapan sungai Komering mulai dari pemukiman, persawahan hingga perkebunan warga. Setiap tahun 15 kecamatan tersebut selalu dilanda banjir akibat luapan sungai komering.
Adapun 15 kecamatan tersebut masing-masing kecamatan Bunga Mayang hingga kecamatan Cempaka, lokasinya dekat dengan bantaran sungai Komering dan sebagian tertentu wilayah Belitang yang disebabkan oleh luapan Sungai Belitang.
“Sejak beberapa tahun terakhir wilayah yang berlokasi di bantaran sungai komering selalu mengalami banjir. Belum ada upaya dari pemerintah untuk menanggulanginya. Mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi banjir. Namun demikian warga tetap waspada saat melihat sungai komering mulai meluap,” ungkap Ata (32) Warga Cempaka dikonfirmasi Minggu (12/12).
Menurut Ata, salah satu penyebab banjir diwilayah Cempaka disebabkan oleh bendungan yang tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan air menyebar ke sejumlah pemukiman dan perkebunan warga. Akibat genangan air yang cukup lama kata dia, ratusan pohon duku warga mati.
Selain itu, perekonomian warga juga lumpuh karena sebagian besar pemukiman dan kebun warga terendam air.
“Mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi banjir lagi karena aliran sungai dan bendungan sudah diperbaiki tahun lalu. Warga hanya bisa berdoa agar banjir tidak terjadi,” katanya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Timur Rusman ketika dikonfirmasi mengatakan, hingga saat ini OKU Timur masih aman dan belum ada wilayah yang terkena bencana banjir.
Namun meski demikian pihaknya tetap meminta kepada warga dan aparat pemerintah mulai dari kades hingga camat agar segera melaporkan kepada pemerintah daerah jika terjadi bencana di suatu wilayah.
“Memang ada 15 kecamatan yang rawan bencana di OKU Timur. Namun hanya enam kecamatan yang benar-benar siaga karena memang berbatasan langsung dengan bantaran sungai yang berpotensi banjir, longsor maupun angin putting beliung,” katanya(Tribunnews)
Tidak ada komentar