Awal Pekan, Rupiah Dibuka Menguat ke Level 13.884
Baturaja Radio - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS perdagangan awal pekan menguat 33,5 poin menjadi Rp 13.884 per dolar AS dari perdagangan sebelumnya Rp 13.917 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar diprediksi bergerak direntang Rp 13.879 per dolar AS hingga Rp 13.904 per dolar AS.
Analis PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan rupiah berpeluang melanjutkan sentimen penguatannya pada hari ini.
Menurut dia, rupiah yang berhasil menguat cukup signifikan hingga penutupan Jum’at sore bersamaan dengan pelemahan dollar di pasar Asia.
"Perkiraan kenaikan Fed Fund Rate (FFR) yang hanya akan terjadi bertahap membuat sentimen negatif di pasar negara berkembang tergerus," kata Rangga di Jakarta, Senin (21/12/2015)
Akan tetapi, penurunan harga komoditas global akan membuat penguatan drastis rupiah tertahan dalam jangka pendek walaupun faktor perbaikan permintaan domestik melalui belanja pemerintah bisa memberikan dorongan penguatan rupiah dalam jangka menengah, di tengah penurunan harga minyak, imbal hasil SUN terdorong turun seiring terpangkasnya ekspektasi inflasi.
Rendahnya inflasi semakin mengangkat peluang pemangkasan BI rate. (tribunnews)
Mengutip Bloomberg, nilai tukar diprediksi bergerak direntang Rp 13.879 per dolar AS hingga Rp 13.904 per dolar AS.
Analis PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan rupiah berpeluang melanjutkan sentimen penguatannya pada hari ini.
Menurut dia, rupiah yang berhasil menguat cukup signifikan hingga penutupan Jum’at sore bersamaan dengan pelemahan dollar di pasar Asia.
"Perkiraan kenaikan Fed Fund Rate (FFR) yang hanya akan terjadi bertahap membuat sentimen negatif di pasar negara berkembang tergerus," kata Rangga di Jakarta, Senin (21/12/2015)
Akan tetapi, penurunan harga komoditas global akan membuat penguatan drastis rupiah tertahan dalam jangka pendek walaupun faktor perbaikan permintaan domestik melalui belanja pemerintah bisa memberikan dorongan penguatan rupiah dalam jangka menengah, di tengah penurunan harga minyak, imbal hasil SUN terdorong turun seiring terpangkasnya ekspektasi inflasi.
Rendahnya inflasi semakin mengangkat peluang pemangkasan BI rate. (tribunnews)
Tidak ada komentar